1/4/16
16:00
Melelahkan sekali, karena keteledoranku tadi sampai-sampai aku harus menulis laporan yang amat sangat panjang.
Tetapi, dengan ini aku sudah selesai dan akhirnya bisa melanjutkan tidurku dengan amat sangat tenang.
"Kali ini basement dari gedung hitam dengan satu sisi yang terekspos ke bawah danau dengan struktur khusus yang membuat tekanan air tidak memasuki area ini. Administrator tingkat 10, Cross. Selamat sore, ternyata sedang tertidur rupanya." Bisa terdengar suara dari sosok perdana menteri itu dengan nada yang amat sangat serius.
Yang mana aku pun hanya membuka kedua mataku secara perlahan sembari menguap dengan lebar. Sebelum kutegakan badanku dari tempat tidur yang empuk ini dan memalingkan pandangan ke arah kanan yang terdapat kaca yang menampakan vegetasi bawah air yang dipenuhi dengan para ikan yang bergerak di sekitar.
Lalu, kupalingkan pandangan ke sekitar dengan terdapatnya area dengan tinggi 20 kaki yang di sekitar dipenuhi pondasi dari batuan marmer hitam sementara dinding di sekitar berwarna kelabu yang diterangi dengan lampu gantung yang ada di langit-langit dengan model industrial yang dikelilingi piringan hitam.
"Hai, Deharm, papa ada di sini." Bisa kudengar suara dari papa dengan nada serius.
Hingga kupalingkan pandangan ke pemilik suara tersebut ke arah jam 2 sembari kudapati adanya keramaian orang-orang berpakaian serba putih yang terlihat memiliki rambut pirang dengan mata biru dengan senyuman kecil di wajah mereka.
Sementara di belakang mereka pun bisa terlihat adanya keberadaan dari papa yang terlihat bersama dengan mama terlihat mengobrol.
"Pangeran Deharm, penampilanmu itu amat sangat tidak mewakili sebagai salah satu pemilik darah suci dari kekaisaran suci unitopia. Terutama karena kau itu bisa saja menghentikan infeksi yang menggerogoti darah sucimu hingga membuat kami sebagai pemilik darah suci lainnya merasa malu." Bisa terdengar suara dari seorang perempuan dengan nada yang amat sangat serius.
Perempuan berambut pirang keemasan itu pun bergerak ke arahku sebelum wajahnya menghantam sesuatu di depannya dengan memasang wajah terkejut.
"Hahahahahah! Rasakan itu, kau pikir aku tidak akan waspada dengan kemungkinan kalian memanfaatkan koneksi di dalam pemerintahan untuk mengacaukan kehidupanku yang membosankan. Rasakan kaca tembus pandang yang kupesan dari Dersmon Interstellar itu!" Jawabku dengan nada datar dan membosankan.
Sementara perempuan tersebut terlihat memasang wajah yang amat sangat kesal sembari mengarahkan tangannya ke depan hingga terlihat sinar keemasan yang berubah menjadi kobaran api yang menyebar ke sekitar.
"Rasakan api amarahku ini! Kobaran api ini akan bisa melelehkan kaca ini dalam sekejap." Ucap gadis tersebut dengan nada kesal.
"Coba saja, kaca ini adalah kaca yang dirancang khusus untuk melihat pemandangan di luar angkasa sehingga bisa tahan suhu yang setara dengan radiasi matahari.' Jawabku dengan nada sangat datar dan membosankan.
Sementara sosok itu hanya terlihat memasang wajah serius dengan mengarahkan api di tangannya ke kaca yang ada di depannya. Setelah 10 menit pun tidak ada perubahan sama sekali.
Hingga aku beranjak dari tempat dudukku dan bergegas mengambil sekitar 6 langkah ke depan sembari melihat area pantulan dari lampu yang agak berbelok sebelum kudorong area di depanku yang terdapat kaca yang mulai terbuka secara perlahan.
Lalu kubuat langkah ke sembari menutup pintu kaca tersebut sementara perempuan berambut pirang itu hanya menghentikan aliran api sembari memalingkan pandangan ke arahku.
"Papa, mama, aku sudah membuang semua hal yang berhubungan dengan anak langit, termaksud asal mulaku yang memiliki darah dengan kekaisaran suci unitopia. Jadi mohon hentikan pembicaraan yang berhubungan dengan kesucian darahku atau semacamnya." Ucapku dengan nada yang amat sangat tenang.
Sembari aku pun hanya berjalan ke area tangga yang ada di ujung ruangan, dengan pak perdana menteri yang hanya memasang wajah serius.
"Tunggu dulu, Si Aneh 391-100. Berani-beraninya kau itu membuang statusmu sebagai keanggotaan dari kekaisaran suci unitopia, jika ada seseorang yang berhak melakukannya maka itu adalah diriku dengan otorisasiku sebagai seorang putri langit." Ucap perempuan tadi dengan nada kesal.
Lalu kupalingkan ke arah jam 6 dengan perempuan tersebut yang bergerak ke hadapanku dengan memasang wajah serius.
"Jika soal pengorbanan terhadap dirimu dan generasi selanjutnya, itu sudah kuhentikan sebagai bukti koeksitensi di antara para manusia dan juga penyihir. Jadi tidak perlu khawatirkan lagi soal keinginan untuk hidup bosanmu itu karena tidak ada lagi yang bisa mengganggumu lagi. Tetapi jangan pernah lupa jika kau adalah bagian dari kekaisaran suci unitopia di kehidupanmu yang sebelumnya!" Ucap perempuan tersebut dengan nada serius.
"Kehidupan sebelumnya, maaf, kau salah. Aku bukanlah seorang reinkarnator." Jawabku dengan nada serius.
"Tidak mungkin, kau bukan reinkarnator sepertiku. Itu menjelaskan sihirmu itu aneh dan tidak ada kesucian di dalam dirimu, jadi kau itu adalah seorang manusia biasa. Jadi aku tidak perlu khawatir kesucianku ternoda olehmu, jika begitu kau boleh menganggap dirimu bukan bagian dari kekaisaran suci unitopia." Jawab perempuan tersebut dengan nada sebal.
Sementara aku pun hanya melanjutkan perjalananku dengan terlihat adanya keberadaan dari para pejabat berseragam militer yang terlihat bergerak mendekatiku.
"Agen Cross, untuk yang terjadi tadi pagi mohon maafkan ulah dari salah satu anggota korps gabungan suci yang kupimpin. Tetapi mohon tetap berikanlah keringanan atas perselisihan yang terjadi di antara kalian berdua, karena kudengar anda bisa menjaga emosi anda saat bertugas, pasti mereka tergoda dengan pengaruh elixir sehingga tidak terkontrol." Ucap salah satu perwira dengan terlihat telinga lancip dan juga sepasang tanduk di antara rambut birunya yang pendek.
"Soal yang terjadi tadi pagi, maaf, aku tidak bisa. Mereka bisa dibilang terlalu kasar untuk bekerja di sini.' Jawabku dengan nada serius.
"Jadi seperti itu, kami bisa membuat mereka lebih patuh dan bersahabat dengan anda." Jawab sosok tersebut dengan nada serius.
"Tidak, bukan untukku, tetapi masa mereka mau membunuh tanpa ada hasil penyelidikan terlebih dahulu." Jawabku dengan nada serius.
"Pembunuhan tanpa penyelidikan, bisa jelaskan apa yang terjadi di sini?" Tanya sosok tersebut dengan nada serius.
"Lebih baik kau melihatnya sendiri." Jawabku dengan nada serius.
Sementara aku pun hanya menghela nafas sembari mendapati adanya hologram yang menampilkan rekaman dari zirah itu yang menunjukan pemilik kursi ke-5 dari kardinal air dicoba ditembak oleh sosok pengguna zirah biru.
Dengan hologram itu pun tertutup dan terlihat wajah terkejut dari perwira tersebut yang hanya menghela nafas secara perlahan.
"Templar Alnerion! Mohon jelaskan apa yang sebenarnya terjadi dari sisimu?" Tanya sosok itu dengan nada serius.
Salah satu orang berseragam serba putih dari keramaian terlihat bergerak ke depan dengan mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya.
"Soal yang terjadi semalam, aku hanya mencoba untuk membersihkan dunia yang kotor ini dari orang-orang yang berdosa seperti pemilik kursi ke-5 dari kardinal air karena ia sudah bersalah dengan ditemukannya elixir di dalam lemarinya. Memangnya untuk apa aku mengurus orang kotor sepertinya yang hanya akan menyempitkan penjara di dunia ini!" Ucap sosok tersebut dengan nada senang,
"Mulai sekarang kalian para templar hanya diizinkan untuk menjalankan tugas pengawalan para senator seperti yang dibicarakan. Tidak ada pengecualian." Balas perwira tersebut dengan nada serius.
"Bukankah tugas kita adalah untuk membantu menjaga kedamaian, kenapa malah dilarang untuk membantu para prajurit agar kita bisa saling bergaul satu sama lain?" Tanya sosok tersebut dengan nada serius.
"Templar Alnerion, dunia ini memiliki hukum yang kompleks dan padat. Sebuah sistem sempurna yang memisahkan mana yang benar yang kalian sebut suci dan yang jahat atau kalian kotor, kemampuan berpikir kalian tidak dirancang untuk menangkap informasi sekompleks itu. Jadi, demi kedamaian semua orang kalian harus mengikuti perintahku.
Sosok berpakaian putih tersebut terlihat hanya memasang wajah kesal dan mengangguk, sembari ia melihat ke arahku dan menunjukku.
"Jika begitu, si aneh 391-100 juga harus diberikan perintah itu agar semuanya adil. Meskipun ia adalah seorang manusia biasa, tetapi dirinya itu juga sama sepertiku dan para templar lainnya. Namun ia sering melanggar perintah yang diberikan dan tidak ada konsekuensinya!" Ucap sosok tersebut dengan nada serius.
Sembari di sisi lain bisa terlihat adanya orang-orang di sekitar hanya memasang wajah serius sembari memandangiku.
"Si Aneh 391-100, itu benar sekali. Seharusnya di dalam kepalamu itu sudah ada pengontrol emosi yang diciptakan untuk koeksitensi sihir dengan para manusia biasa." Ucap perempuan tadi dengan nada yang amat sangat serius.
Yang kupalingkan pandangan ke arah perempuan tersebut sembari mendapati dirinya sedang memandangiku dengan senyum tipis.
"Di dalam kepalaku, maksudmu adalah Inhibitor bio-chip. Oh, kalau benda itu sudah disingkirkan dari kepalaku saat perawatan diriku setelah selamat dari benua selatan 5 tahun yang lalu." Jawabku dengan nada serius.
"Jangan bilang kau membedah kepalamu untuk menyingkirkannya, di dunia ini sudah tidak ada lagi ahli bedah seperti itu sehingga itu mustahil dilakukan karena kau akan mati jika melakukannya. Wahai Si Aneh 391-100!" Balas gadis tersebut dengan nada serius.
"Tidak perlu ahli bedah, aku meminta bantuan kepada Chronos karena ia cukup ahli dalam permasalahan teknologi dan ilmu pengetahuan modern di semua bidang." Jawabku dengan nada serius.
Sebelum kuhela nafas panjang dengan wajah gadis tersebut yang tadinya serius dan kesal perlahan mulai terlihat pucat dan ketakutan.
"Hai, wahai para templar, ternyata kalian datang ke sini." Bisa terdengar suara yang pelan dan tenang dari belakangku.
Hingga dari pundak kananku pun terlihat keberadaan dari boneka naga dengan tinggi sekitar 50 cm dari kepala hingga ke ekornya yang terlihat memiliki warna hitam.
Dengan dari tangan kanannya bisa terlihat sebuah chip komputer berwarna kemerahan dengan pinggiran emas yang tersegel di plastik dengan ia yang memandanginya dengan mata yang bersinar keemasan.
"Chronos yang agung, selamat sore. Benda yang anda pegang adalah sebuah logam yang bisa digunakan untuk membuat bilah pedang baru, mohon serahkan benda itu kepadaku agar aku bisa menghiasi pedangku dengan emas dari sana." Terdengar suara dari putri langit itu dengan nada serius.
Namun, naga tersebut terlihat hanya melirikan pandangannya ke arah gadis tersebut sembari tersenyum kecil.
"Putri langit yang baru, ini bukanlah chip biasa. chip ini berisi susunan perintah yang diterima semua orang yang menerima implan biochip yang khusus diberikan ke semua orang di benua selatan. Dengan kata lain di dalam chip ini adalah kunci untuk membuka misteri atas tragedi di benua selatan, hanya ada satu benda ini di penjuru alam semesta ini. Sehingga aku tidak akan memberikannya ke siapapun." Balas naga tersebut dengan nada serius.
Yang perlahan suasana di sekitar menjadi sunyi dengan orang-orang hanya terdiam.
Dan aku pun mencium aroma tubuhku yang mulai terasa tajam sekali.
"Gawat, sudah sebau ini. Jika begitu mandi dulu sebelum memasak makan malam." Gumamku dengan nada serius.