webnovel

Melatih Zang Ling

Setelah sampai dipondok latihannya dia segera membersihkan diri dan berganti dengan pakaian yang baru, kemudian bergegas menuju paviliun untuk menemui kedua orangtuanya dan sang adik. Dengan kesadaran spiritual yang dimilikinya Zang Lung dapat mengetahui bahwa sang ayah Zang Yun sedang tidak berada dikediaman mereka itu, sedangkan sang Ibu Lung Nie sedang bersama adiknya Zang Ling diruang perpustakaan dan sedang belajar beberapa pengetahuan baru. Zang Ling yang saat ini berusia 6 tahun 7 bulan telah berlatih beberapa teknik tingkat bumi, dan sudah berkultivasi dengan tingkat kekuatannya saat ini sudah berada ditingkat Hawa Murni Lanjut tahap 1.

"Salam Ibu...!, hai adikku yang manis...!, bagaimana latihanmu adikku...?" tanya Zang ketika mendapatkan sang ibu dan sang adik.

"Ehh..., kakak...?, mmm..., latihanku membosankan..., setiap hari disuruh ayah dan ibu hanya membaca buku dan berkultivasi..., sedangkan untuk latihan bertarung hanya 1 jam saja saat sore hari...!, membosankan...!, kapan aku bisa jadi pendekar kalau begitu...?" kata sang adik mengadu.

"Hee...!, kakak juga begiu saat mulai berlatih...!, bahkan sampai berbulan-bulan hanya duduk saja belajar dan berkultivasi...!, nah sebagai pendekar cilik dan cantik sepertimu harus begitu juga...?, tapi jangan khawatir...!, nanti kakak akan memberikan teknik latihan yang cocok dengan kesukaanmu nantinya...!, bagaimana...?, eennmm...?" kata Zang Lung memberikan semangat kepada sang adik.

"Baiklah kak...!, tapi ajak aku berlatih diluar paviliun..., seperti dipondok latihan kakak yang berada diatas pohon...!" kata Zang Ling.

"Tidak masalah...!, kalau kamu mau kakak akan ajak kamu lathan dikawasan Hutan Air Terjun...!, disana emandangannya sangat bagus...!"

"Janji ya kak...!"

"Iya..., tentu...!"

"Nak...!, apa kamu sudah makan...?, kalau belum makanlah dulu sana...!, dimeja makan masih ada tersedia makanan...!" kata Lung Nie.

"Aku masih kenyang ibu...!, mungkin nanti malam saja baru akan makan...!, hmm..., ayah kemana bu...?"

"Ayahmu lagi melihat murid-muridnya di Perguruan..., karena saat ini Perguruan sedang ketambahan puluhan murid baru jadi tingkat kesibukkan bertambah..., semua paman dan kakekmu juga terlihat sibuk disana...!"

"Ohh..., begitu...?, baiklah..., aku hanya membutuhkan alat tulis dan meja kerja ayah sebentar...!" kata Zang Lung sambil menuju meja kerja sang ayah yang berada didalam ruang perpustakaan tersebut.

Sementara itu sang ibu melanjutkan pengarahannya kepada Zang Ling yang sedang memahami sebuah kitab teknik bertarung dengan senjata pedang, disisi lain Zang Lung mulai mengoreskan kuas diatas selembar kertas dan terlihat sedang menulis rangkaian sebuah teknik. Zang Lung sudah berniat untuk membuat beberapa teknik tingkat Dewa yaitu turunan dari teknik-teknik yang sudah dia kuasai pemberian guru-gurunya, teknik-teknik tersebut akan dia berikan kepada sang adik Zang Ling termasuk kepada seluruh anggota Klan Zang.

Teknik-teknik Tingkat Dewa ciptaan Zang Lung :

1. 'Gelombang Cahaya Dewa' adalah Teknik Kultivasi untuk menyerap Energi Kekuatan dari Alam sekitarnya dengan jangkauan yang luas, dan teknik ini merupakan gabungan dari 2 Teknik Kultivasi Tingkat Surgawi miliknya yaitu Teknik Nafas Dewa dan Teknik Pusaran Cahaya.

2. 'Telapak Tangan Cahaya Dewa' adalah Teknik Bertarung dengan tangan kosong dengan menggunakan Energi Hawa Murni dan jika menggunakan Energi Spiritual akan menimbulkan efek ledakan sampai menghancurkan target pukulan.

3. 'Selaksa Pedang Cahaya Dewa' adalah Teknik Bertarung dengan senjata Pedang dan jika digunakan mengandalkan tenaga Hawa Murni dapat melukai sesuatu yang sangat keras dan jika menggunakan Energi Spiritual dan disertai dengan Niat Pedang akan menghancurkan target serangan dengan jangkauan sepanjang 100 meter dan meninggalkan efek ledakan.

Ketiga teknik tingkat Dewa tersebut dibuatnya beberapa kutipan agar dapat dia bagikan kepada anggota keluarga Zang juga sebagai koleksi perpustakaan Perguruan Pedang Emas, sementara itu kitab aslinya akan dia serahkan kepada ayahnya untuk menjadi kitab koleksi keluarga mereka. Keesokan harinya dia mengajak sang adik untuk menuju kelokasi pondok latihannya dimana disana juga terdapat lapangan latihan, kedua orangtuanya juga mengikuti mereka untuk sekalian mengawasi proses latihan yang akan diberikan Zang Lung kepada adiknya Zang Ling.

"Ayah...!, sebaiknya adik Ling juga dibuatkan sebuah pondok latihan tersendiri..., agar bisa dia gunakan untuk tempat beristirahat juga sebagai tempat untuk berkultivasi pada saat malam hari...!, untuk keamanannya ayah dan ibu tidak usah kuatir...!, karena guru-guruku sudah membuatkan sebuah perisai pelindung terhadap kawasan tempat latihan ini...!" kata Zang Lung menjelaskann kepada kedua orangtuanya.

"Baik putraku...!, segera akan ayah buatkan sebuah pondok latihan untuk adikmu Ling..." kata Zang Yun yang diiyakan oleh sang ibu Lung Nie.

"Kakak...!, apakah aku juga harus menjalani latihan seperti yang kamu alami dengan guru-gurumu...?" tanya sang adik yang terlihat begitu antusias.

"Ya...!, kalau kamu ingin kuat seperti kakak...?, maka kamu harus menjalani seluruh rangkaian latihan seperti yang kakak jalani...!, terutama untuk proses latihan penguatan tubuh, tulang dan otot..., setelah pondasimu kuat maka akan dengan mudah kamu mempelajari semua teknik yang akan kakak ajarkan..., demikian juga dengan peningkatan tingkat kekuatanmu...!, apa kamu mengerti...?" kata Zang Lung kepada sang adik.

"Aku mengerti kakak...!"

"Bagus...!, sekarang mulailah kamu berlari berkeliling lapangan latihan itu sebanyak 3 putaran sambil membawa 2 buah batu itu...!"

"Nak...!, latihan untuk adikmu jangan yang berat-berat..., ingat dia seorang perempuan...!, berbeda dengan phisikmu yang seorang laki-laki...!" kata Lung Nie mengingatkan putranya.

"Untuk melatih seorang pendekar tidak ada perbedaan antara seorang perempuan dan seorang laki-laki...!, semuanya sama karena kita tidak tahu akan berhadapan dengan siapa musuh kita...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Iya ibu tahu..., tapi dia adalah adikmu...!, jadi jangan buat sampai dia cedera dengan proses pelatihanmu...!"

"Baik ibu..., aku mengerti...!, dan sebaiknya ayah dan ibu mulailah berlatih dengan kitab teknik yang barusan aku berikan...!, biarkan adik Ling menjadi urusanku..., hehehe...,"

"Hmm..., baiklah nak ayah dan ibumu akan kesebelah sana dan mulai berlatih...!" kata Zang Yun kemudian menuju kesisi lain lapangan lathan itu.

Proses pelatihan Zang Ling dimulai dengan latihan penguatan tubuh, otot dan tulang dengan jenis latihan yang sama ketika Zang Lung menjalani latihan dengan ketiga guru-gurunya. Setelah pondok latihan untuk Zang Ling telah selesai dibuat, Zang Lung mulai menambah proses latihan sang adik yaitu berlatih phisik saat pagi dan sore hari kemudian siang harinya belajar memahami teknik-teknik baru sampai dia menguasainya kemudian berkultivasi saat malam hari sampai tengah malam. Proses latihan ini dijalani oleh Zang Ling berulang-ulang dan sang kakak akan memberikan teknik yang baru ketika sang adik sudah menguasai teknik yang diajarkannya, sedangkan untuk Zang Yun dan Lung Nie karena sudah memiliki dasar dan pondasi yang kuat tidak membutuhkan waktu yang lama sampai mereka menguasai teknik-teknik tingkat Dewa ciptaan putra mereka Zang Lung.

Selama 2 bulan Zang Lung melatih sang adik dipondok latihan mereka yang berada dibagian belakang paviliun mereka, dan saat ini Zang Lung mulai mengarahkan Zang Ling untuk mulai meningkatkan tingkat kekuatannya yang saat ini masih berada ditingkat Hawa Murni Lanjut tahap 2. Dengan perlahan Zang Lung menuntun sang adik untuk mulai menyerap Energi Kekuatan yang terkandung dalam Inti Hewan Buas tingkat rendah yang masih disimpannya saat dia melakukan perburuan bersama sang ayah dan ketiga pamannya dikawasan Hutan Kabut, selesai menyerap sebuah Inti Hewan Buas tingkat kekuatan Zang Ling telah mencapai tingkat Hawa Murni Langit tahap 1.

Hari kedua kultivasi tertutup Zang Ling terlihat dia sedang menyerap 2 buah Inti Hewan Buas tingkat menengah, dan 3 jam kemudian mulai terlihat gejolak Energi Kekuatan Hawa Murni dalam tubuh sang adik ketika titik-titik meridiannya mulai bercahaya lebih terang dari sebelumnya. Kemudian terdengar rentetan letupan-letupan Energi Kekuatan Hawa Murni yang keluar dari dalam tubuhnya,...

Bhuumm...!, Hawa Murni Langit - 5

Bhhuuummm...!, Hawa Murni Spiritual - 1

Bhuumm...!, Hawa Murni Spiritual - 10

Bhhuuummm...!, Spiritual Pemula - 1

Bhhuumm...! Spiritual Pemula - 10

Dengan teknik Kultivasi 'Gelombang Cahaya Dewa' yang adalah teknik tingkat Dewa ciptaan sang kakak, Zang Ling mengalami kenaikan Tingkat Kekuatan sampai menerobos dan mencapai Tingkat Kekuatan Ranah Alam Tinggi dan berada ditingkat Spiritual Pemula tahap 10.

"Segera stabilkan Energi Kekuatan dalam tubuhmu adikku..., dan selamat..!, sekarang kamu sudah berada ditingkat Kekuatan Ranah Alam Tinggi...!, dan mulai saat ini kamu akan mulai menyerap Energi Spiritual sebagai Energi Kekuatanmu...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Baik kakak...!"

Chương tiếp theo