webnovel

Bab 240 beruang mesum dan kelinci centil

"kakak, sampai jumpa besok." mireille melambaikan tangan nya pada ku saat dia masuk ke gerbang rumahnya.

"ingat hadiah nya." wajah mireille kembali memerah.

"jangan menggoda mireille." dan dia berlari masuk ke dalam rumah dengan cepat.

"sampai jumpa besok di pertandingan, aku harap kamu bisa memenangkannya." kata Noel sambil melambaikan tangan nya pada ku.

"ok terima kasih, sampai jumpai jumpa besok."

***

"dimana yg lainnya kapten." tanya Agnes yg tiba tiba muncul entah dari mana.

"mungkin sudah di kapal, dari mana saja kamu."

"aku hanya berkeliling mencari toko pakaian yg bagus."

"apa kamu menemukannya."

"lumayan, apa kapten ingin melihatnya. ada lorong sepi di dekat sini."

"terdengar bagus."

30 menit kemudian.

"kapten.."

"ada apa"

"percepat."

"begini."

"hmmm, tahan sedikit lagi."

"ok"

"hmmmfffff"

"apa enak."

"sangat, boleh tambah."

"jangan serakah."

"kapten pelit."

"mari kita kembali dulu ke kapal"

aku membuka gerbang torii dan segera membawa Agnes di pelukanku yg masih menjepit pinggang ku dengan kedua kakinya.

***

melihat ruang tamu yg sepi, aku dan agnes segera menuju pemandian air panas.

"ha ha ha ha"

"kapten tidak pernah serius."

"bah, kapten hanya serius saat membully kita di ranjang."

"kamu bisa memberikan giliran mu pada ku jika kamu tidak mau."

"jangan bermimpi."

"ha ha ha ha"

tiba tiba tawa mereka langsung terdiam saat aku tiba di pemandian air panas.

"jadi selama ini kalian sering bergosip tentang ku." aku perlahan masuk ke dalam kolam dan bersandar di pembatas kolam.

tapi phi sora langsung memeluk leher ku sambil menunjukan expresi sedih. "mereka semua membully ku"

"kenapa mereka membully mu"

"itu karena hmmmff" phi sora melebarkan matanya dengan wajah memerah, lalu melihat kebawah untuk mastikan sesuatu sebelum menatap ku lagi.

"ada apa"

"tidak ada." phi sora lalu menyandarkan kepalnya di bahu ku.

semua orang hanya menatap kami berdua yg sedang berpelukan dengan air yg bergelombang di sekitar kita.

"hmmmf benar benar sampai di ujung" desah phi sora mulai bergema di telinga ku.

"aku akan keluar."

"maaf sayang, aku sudah keluar dari tadi." dan dia mulai mencium bibirku dengan penuh nafsu dan aku menekan pantatnya kuat kuat saat susuku menembak ke dalam rahimnya.

"hmmmmfff benar benar enak." tapi Teresa segera menarik tubuh phi sora ke belakang. "apa yg kamu lakukan."

"gantian, jangan serakah."

"ha ha ha ha" melihat yg lain tertawa phi sora menatap mereka dengan kesal. "apa yg kalian tertawaan." tapi yor hanya menunjukan jari nya ke arahku dan mereka berdua langsung terkejut melihat seo yuhui yg sudah memeluk ku sambil mencium bibir ku dengan lembut seperti menjilat es krim.

"bintang nafsu sialan..." teriakan Teresa langsung membuat yg lain tertawa terbahak bahak.

***

"wow nona pelayan ternyata sangat hebat" aku dan yg lainnya mendekati Mio yg baru saja menang bertanding melawan bertille.

"terima kasih tuan Harry, semua berkat bimbingan takahiro."

aku menganggukkan kepala ku dengan penuh pengertian. "kamu harus menyetrika nya selagi panas."

"maksud tuan Harry."

"beri dia obat bius, lalu perkosa dia di tengah malam. maka Takahiro akan menjadi milik mu." Mio langsung membatu dengan mata melebar, mulut terbuka dan wajah memerah.

"ha ha ha ha" kami semua tertawa melihat reaksi Mio yg membuatnya tersadar dan menatap ku dengan kesal. "jangan mengolok ngolok ku."

tapi aku menepuk bahunya. "cinta itu penuh perjuangan, jika kamu tidak berani melakukan hal itu berarti cinta mu tidak terlalu kuat untuk nya."

"itu...itu...." Mio menjadi semakin panik dan wajahnya benar benar mulai berasap.

"tuan Harry, jangan ajarkan hal hal sesaat pada Mio." dan Takahiro segera datang sebagai pahlawan.

"he he he aku hanya bercanda, jangan terlalu serius." aku segera berbalik untuk melakukan persiapan pertandingan.

***

30 menit kemudian

aku melihat semua anggota kru yg duduk di bangku penonton sudah mulai bersorak untuk ku dengan kata kata cinta sambil membawa spanduk dengan banyak lambang cinta yg membuatku hanya bisa menggelengkan kepala ku.

"hati hati." kata Noel yg menjadi pembantu ku sambil menyerahkan tombak panjang pada ku.

aku menganggukkan kepala ku sambil menerima tombak di berikan oleh Noel dan perlahan mendekati arena.

saat peluit pertandingan di mulai, aku segera menendang kuda ku agar berlari lebih cepat sambil mengarahkan tombak ku ke arah Celia.

saat kami sudah berada dalam jarak serang, aku memberikan 4 tusukan beruntun kearah perut, bahu kiri, bahu kanan dan yg terakhir ke arah bulu yg ada di helm yg dia kenakan sambil menghindari semua serangan Celia.

"serangan bulu yg luar biasa" seru komentator saat serangan ku mengenai bulu yg ada di atas kepalanya.

"satu poin untuk Harry."

dan di babak kedua.

"serangan bulu lagi, benar benar tidak dapat di percaya."

"satu poin lagi untuk Harry, jika dia mendapatkan poin lagi maka Harry akan menang."

di babak ke tiga.

"luar biasa, serangan bulu untuk ketiga kalinya."

"serangan Harry benar benar tidak dapat di hindari."

"satu poin untuk Harry dan pemenangnya adalah Harry."

segera semua penonton bertepuk tangan dengan meriah.

"kakak" mireille segera berlari kearah ku dengan senyum bahagia dan langsung memeluk ku yg masih mengenakan baju besi.

"biar kakak melepaskan baju besi ini dulu agar pelukan mu lebih terasa."

"ya" mireille mengangguk dengan malu malu dan aku perlahan melepaskan baju besi ku di bantu oleh yg lainnya.

"kapten, ayo kita ke taman sakura untuk berpiknik."

"apa kamu membawa barang yg aku minta."

"mm, ada di dalam tas yg di bawa kakak yor."

aku memberikan anggukan ringan pada shoko.

"selamat tuan Harry, tadi adalah pertandingan yg sangat luar biasa." Celia perlahan mendekati ku sambil melepaskan helm nya dan mengibaskan rambut panjangnya dengan anggun.

"nona Celia juga sangat luar biasa, jarang ada orang yg masih bisa tenang setelah menghadapi serangan seperti itu."

"tidak semuanya." Celia tiba tiba tersandung dan terjatuh ke arah ku.

tentu saja aku langsung menangkapnya dengan sigap. "sebenarnya kaki ku sedikit gemetar, aku merasa akan mati setiap menghadapi serangan mu. benar benar pengalaman yg mengerikan sekaligus mendebarkan."

"ini salah ku nona Celia"

"tidak tidak, aku benar benar senang bisa mengalami perasaan seperti itu."

"benarkah."

"tentu saja."

tanpa di sadari wajah kami berdua kami berdua sudah sangat dekat dan hanya butuh 2cm lagi sebelum bibir kami bertemu.

"maaf mmm" tapi sayangnya Celia sedang berada di tangan seorang bajingan kelas kakap yg tidak suka membuang buang kesempatan.

setelah beberapa detik menciumnya aku mulai bertanya seakan akan tidak terjadi apa apa. "apa kaki mu sudah mendingan."

"ya sudah tidak bergetar lagi."

"baguslah, aku juga punya hadiah untuk mu."

"benarkah." sedikit kejutan terlintas di mata nya dan aku segera mengambil sebuah kotak dengan panjang 50cm dari dalam tas yg dibawa oleh yor lalu menyerahkannya pada Celia.

"ini..." mata Celia langsung melebar melihat boneka beruang yg sangat lucu yg ada di dalam kotak tersebut melalui kaca mika transparan di kotak tersebut.

"namanya beruang mesum."

"jangan dengarkan dia nona cantik, aku adalah beruang yg baik." tiba tiba suara manja terdengar dari kotak itu yg membuat Celia sedikit terkejut.

"jangan takut, itu hanya suara mesin yg ada di dalam boneka." jelas ku untuk menenangkan Celia.

"benar nona cantik" tapi saat berikutnya boneka itu tiba tiba berseru. "wow.. lingkar dada mu sungguh luar biasa. ayo nona lepas baju besi mu dan peluk aku, ayo ayo peluk nona. bulu ku sangat lembut kamu akan ketagihan jika memeluk ku."

Celia kembali menatap ku dengan penuh tanda tanya.

"sudah kubilang itu beruang mesum."

"ha ha ha ha ha" semua anggota kru langsung tertawa bersama.

"ehem, terima kasih atas hadiahnya tuan Harry. apa hari ini kamu ada waktu?."

"sekarang kami akan berpiknik di bawah pohon sakura, kamu juga bisa bergabung dengan kami."

"benarkah, kalo begitu aku akan menyusul mu nanti setelah merapikan alat alat ku."

"baiklah" dan dia segera pergi dengan tergesa gesa.

"kakak.." nada melankolis mireille membuatku tersenyum dan segera aku mengeluarkan satu kotak lagi yg berisi boneka kelinci yg imut yg membuat mireille melebarkan matanya.

"namanya kelinci centil."

"kakak yg terbaik." seru mireille sambil memelukku.

"wow, nona muda jangan memeluk seorang pria sembarangan, tunggu kamu dewasa dulu." kata kata kelinci centil langsung membuat semua orang tertawa dan mireille mulai memerah.

"dia kakak ku"

"benarkah, kenapa wajah memerah." mireille langsung terkejut.

"apa kamu bisa melihatnya."

"tentu saja, aku punya mata." dan kami kembali tertawa melihat mireille yg membatu.

Chương tiếp theo