webnovel

Bab 56 melawan 3 lance

aku menyentuh pundak Claire yg ada di depan ku. "melihat mu, aku mengingat expresi Kaspian yg aku kalahkan dengan satu kali serangan saat ujian kelas adventure." Claire langsung berkata. "apa kamu memanggilku hanya untuk mengejek paman ku" aku langsung menganggukkan kepala ku. "salah satunya untuk itu, aku membayangkan wajah keselnya saat menonton siaran ini. he he he." melihat claire menatap ku dengan bodoh, aku segera berkata. "ok ok aku tidak akan beranda lagi, aku memanggil mu karena kamu terlihat sangat seksi" seketika mata Claire melebar dan tessi segera mengutuk kesal. "dasar mesum" lalu aku segera berkata. "ehem, hanya bercanda." lalu aku kembali berkata dengan serius. "akademi seharusnya tempat bagi siswa untuk belajar dengan nyaman dan aman. apa aku benar?" Claire segera menganggukkan kepalanya. "kamu benar."

"akademi tidak seharusnya di jadikan tempat untuk menunjukan kekuasaan, politik, dan kemuliaan darah bangsawan. apa aku benar?" Claire kembali mengangguk. "kamu benar."

"akademi adalah tempat untuk semua kaum muda dari ras manapun dan keturunan apapun untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan agar bisa mewujudkan mimpi dan cita cita mereka. apa aku benar?." Claire kembali mengangguk. "kamu benar."

"di lingkungan akademi, aturan akademi harus di tegakkan. apa aku benar?" Claire kembali mengangguk. "kamu benar."

"kaum muda yg belajar di akademi adalah masa depan benua ini. apa aku benar?." Claire kembali mengangguk. "kamu benar."

"jika ada yg menyerang, menyakiti, menghasut atau bahkan menghancurkan siswa dan akademi ini, maka itu sama saja merusak masa depan benua ini. apa aku benar?." Claire kembali mengangguk. "kamu benar."

"jadi claire bladeheart, bangsawan yg terhormat yg menjunjung tinggi kerendahhatian, kesetiaan, keteguhan dan keberanian. apa kamu bersedia mengangkat pedang mu untuk melindungi masa depan benua ini dari ancaman apapun, bahkan jika itu ayah mu, para bangsawan serakah dan bahkan raja benua ini?." tubuh Claire langsung menegang dan menatapku dengan penuh ketidak percayaan. melihat claire yg terdiam, aku kembali berkata dengan nada yg lebih serius dan dalam. "aku ulangi, apa kamu bersedia atau tidak" seketika Claire kembali tersadar dan menatap ku dengan tatapan penuh tekad lalu berkata dengan tegas. "aku Claire bladeheart bersedia melindungi masa depan benua ini dari ancaman apapun, bahkan jika dia adalah ayahku, para bangsawan dan raja benua ini" seketika tubuh Claire langsung memancarkan cahaya emas, sama seperti doradrea, Claire langsung terkejut, bahagia dan bahkan saking terharunya dia hampir meneteskan air matanya. "ikuti barisan cewek cewek itu" Claire langsung mengangguk dan segera berjalan ke arah kathyln, tapi aku langsung menepuk pantatnya yg membuat tubuhnya sedikit menegang dan wajahnya langsung memerah.

melihat ini semua orang langsung menunjukan wajah kesalnya dan aku hanya tertawa kecil melihat tatapan mereka. "he he he, ayolah aku juga seorang pria normal. sedikit mesum aku rasa tidak masalah." tapi profesor glory langsung berkata dengan kesal. "mesum terhadap siswa juga melanggar aturan sekolah." lalu aku menjawab dengan santai. "ini sekolah ku, tentu saja aturan aku yg membuatnya. intinya aku kebal terhadap aturan apapun. ha ha ha ha" melihat semuanya bertambah kesal, aku langsung berkata dengan serius. "ok ok aku hanya bercanda. semua profesor kemarilah. tenang, aku tidak akan menepuk pantat seorang pria." semua murid akhirnya bisa tertawa mendengar perkataan ku dan profesor dengan wajah gelap segera datang ke arah ku.

"aku melihat perjuangan gigih kalian dalam melindungi para siswa. aku benar benar terharu sampai aku menjatuhkan cemilan kentang ku saat menonton kalian." wajah kesal kembali memenuhi expresi para profesor, tapi aku kembali melanjutkan. "tidak seperti profesor evius yg berkhianat. aku benar benar mengutuk tindakan seperti itu, sayangnya dia mati dengan mudah di depan serangan drone penjaga. padahal aku ingin mengiris dagingnya sedikit demi sedikit."

"jadi aku harap kalian tidak akan berkhianat dan selalu setia pada akademi ini. apa kalian bersedia berjanji pada ku" mereka secara serempak menjawab dengan tegas. "kami berjanji" lalu aku mengulurkan tanganku dan energi emas langsung mengalir dari tanganku dan memenuhi tubuh para profesor itu. sama seperti yg lainnya, mereka langsung terkejut karena inti mana mereka sudah mencapai tahap putih.

"ini..." tapi aku langsung melambaikan tanganku. "ingat janji kalian. sekarang bawa semua menjauh dan beri aku dan para lance jarak yg cukup untuk berolah raga." lalu aku menatap kathyln dan yg lainnya. "kalian juga mundur agak jauh." lalu para profesor mulai menyebar untuk membimbing para siswa untuk menjauh. lalu aku berkata dengan lantang. "emily sayang, buat pelindung arena." segera para drone langsung menyebar ke setiap sisi area dengan luas setengah lapangan sepak bola. lalu drone tersebut membuat perisai pelindung agar kerusakan tidak meluas ke luar arena.

saat itu para lance yg ada di depan ku juga mulai mendekat dengan membawa sepucuk surat, tapi sebelum dia membacakannya surat itu langsung terbakar oleh api ungu. "aku tahu pada dewan tidak akan setuju dengan permintaan ku dan pasti memberikan perintah aneh lainnya pada kalian. mereka terlalu sombong dan tidak tahu ketinggian langit. maka mari kita membuat pertunjukan agar mereka tahu apa arti seorang raja tanpa kekuatan. mana kalian juga sudah bisa digunakan, ayo aku memberi kalian kesempatan untuk menunjukan harga diri seorang lance." melihat mereka mengangguk setuju, aku juga mulai bersiap. aura hitam langsung memenuhi tubuh ku dan cincin roh hitam, hitam, hitam, merah, merah, merah, merah, merah, merah mulai muncul di bawah kaki ku yg membuat mereka merasa tidak nyaman.

mereka juga mulai mengeluarkan sihir mereka masing masing, puluhan Golem mulai muncul dari tanah dan tubuh bairon sudah mulai memancarkan listrik, varay juga mulai mengeluarkan pedang esnya. aku dengan cepat menggunakan skill ke 8. "cermin kehancuran." saat suara ku bergema, semua Golem yg muncul langsung berubah menjadi kristal merah darah yg membuat menerka terkejut. "ombak pedang" di depan ku ribuan rumput biru perak segera muncul dari tanah dan dengan cepat membentuk sebuah pedang lalu menyapu ke arah para lance seperti ombak. tapi varay langsung melambaikan tangannya dan ombak pedang itu perlahan membeku.

lalu dari berbagai sisi mereka, rumput perak biru tiba tiba muncul dan mulai menuju kearah mereka, sayangnya para lance ini dengan cepat menghindar. tapi rumput perak biru ini terus menerus mengejar mereka dengan cepat. varay terus menggunakan kekuatan esnya untuk membekukan rumput perak yg mengejar sambil bergegas ke arah ku. melihat ini aku juga menerjang ke depan dan dalam sekejap aku sudah muncul didepannya di ikuti efek bayangan yg keren. lalu aku tanpa malu malu meremas dadanya yg membuat matanya melebar dan membantingnya ke belakang.

setelah itu aku bergegas ke arah bairon dan kami mulai saling beradu tinju dan pukulan dengan cepat. kilat dan bayangan mulai saling terjalin seperti awan gelap yg diliputi oleh kilat.

Chương tiếp theo