Glamoure Street, Apartemen Elite.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 malam ketika Honey Bee tiba di apartemennya. Setelah turun dari taksi ia pun segera menuju lift untuk naik ke lantai 3.
Ting!
Pintu lift terbuka, secepat kemudian langkah kaki berjalan di lorong apartemen. Perempuan cantik berjalan cepat seraya mengibaskan-ngibaskan tangan, "Fiuh, capek sekali rasanya. Tapi lumayan, setidaknya hari ini ada 10 pelanggan yang memberiku tips. Kalau sering-sering begini aku bisa cepat mengumpulkan uang untuk biaya operasi Ibu," ucapnya berhenti di depan pintu.
Ia lekas merogoh tasnya untuk mengambil kunci. Tapi saat hendak membuka pintu, Honey malah dibuat heran sebab pintu itu rupanya tidak terkunci.
"Eh?" Perasaan tidak enak segera dia pikirkan. Dan ternyata benar saja, rupanya Mister Adam sudah berada di dalam apartemen.
"Hoho, kesayanganku sudah pulang ternyata. Ayo cepat masuk dan kunci pintunya, Sayang," Pria gemuk itu tampak senang mendapati sang simpanan akhirnya pulang. Ia hanya mengenakan handuk yang melilit setengah badan gempalnya, duduk di sofa selagi menenggak botol minuman yang tergantung di tangannya.
Honey menghela napas, menutup pintu dan bergumam kecil, "Cih, jijik!"
"Apa kau bilang barusan?" Mister Adam melotot.
"Tidak, Tuan, aku sangat senang melihatmu sudah ada di sini," Honey Bee keceplosan, namun untung ia lekas memperbaiki ucapan, dan kebetulan Mister Adam tidak begitu jelas mendengar ucapannya itu sebab kepalanya sudah kadung dihantam oleh alkohol.
"Hoho, baik, baik, kalau begitu cepat kemari dan duduk di pangkuanku, Sayang," suruh Mister Adam menunjuk pahanya sendiri yang besar.
Honey memutar bola matanya. Tapi kemudian ia berkata, "Baik, Tuan," Tak mungkin menolak perintah itu, Honey pun mendekat perlahan lalu mendudukkan bokongnya di pangkuan Mister Adam sesuai permintaan.
Sial! Bau keringat laki-laki bertubuh gempal itu sangat menyengat di hidung. Tapi sekali lagi, Honey tidak punya pilihan lain kecuali hanya bisa pasrah dan seraya menahan diri agar tidak muntah. Dia tahu Mister Adam sangat suka mengkonsumsi babi dan makanan berlemak lainnya, dan itu semakin membuat bau keringatnya sangat busuk menyengat.
Bahan dulu, saat pertama kali menjadi wanita simpanan, Honey sampai muntah-muntah tidak tahan dengan bau badan itu. Tapi lama-kelamaan ia bisa beradaptasi, menahan bau busuk pria itu sebab membayangkan, kondisi ibunya yang kritis sedang membutuhkan uang guna biaya operasi.
Mister Adam meneguk lagi botol minumannya, dan tangannya mulai menggerayangi tubuh Honey Bee yang seksi itu, "Ah, tidak sia-sia selama ini aku memberimu banyak uang padamu. Kamu memang pintar merawat diri. Wajahmu cantik, badanmu wangi, dan hoho, yang terpenting kau mempunyai gumpalan daging padat dan kenyal di area belakang. Hmm, lihatlah ini, Sayang!"
PLAK!
"Aw! Sa-sakit, Tuan..."
PLAK!
"Ugh!"
Honey berjingkat, meringis kesakitan saat tangan besar itu mulai nakal menepuk-nepuk bokongnya dengan kasar. Mister Adam memang suka melakukan hal semacam ini, lantaran gemas melihat bokong Honey yang menantang!
Setiap tepukan membuat perempuan cantik itu berteriak, dan Mister Adam sangat menyukai permainan seperti ini. Ia menyingkap rok pendek Honey, dan kembali menepuknya berkali-kali. Hingga rasanya sangat puas jika menyiksa seorang perempuan. Itu adalah kepuasan tak terbaanding, yang tak pernah ia dapatkan dari Nona Bianca istrinya sendiri.
Puas menepuki bokong Honey hingga mengecap merah, Mister Adam meninginkan permainan lain. "Berdiri dan lepas bajumu," suruhnya cepat.
Honey Bee pasrah dan melakukan semua itu. Perlahan ia membuka bajunya, hingga kini hanya tersisa pakaian dalam saja yang berwarna merah maroon. Tangannya berusaha menutupi bagian dada, tapi Mister Adam segera menyingkirkan dengan kasar.
"Buka itu sekarang!"
SRAATT!
Dia menarik paksa pakaian dalam Honey hingga membuat dua buah gunung yang indah itu terlihat seutuhnya. Honey menunduk, berusaha menutupinya lagi, namun Mister Adam segera menampar pipinya.
"Aw!"
"Bodoh! Kenapa kau tutupi, apa kau malu denganku?" bentaknya kasar.
Honey menggeleng. "Tidak, Tuan, aku tidak malu."
"Nah, bagus, seharusnya kau tidak perlu malu sebab permainan kita baru saja akan dimulai!"
Mister Adam dengan mudah mendorong tubuh Honey ke dinding, lalu menghimpit dengan tubuh besarnya sampai-sampai perempuan itu susah untuk bernapas.
Lalu kedua tangan Honey dipegangnya, direnggangkan ke atas, hingga terlihat kedua ketiak yang sangat putih mulus itu.
Tak hanya mulus tanpa bulu, tapi Mister Adam sangat senang sebab ketiak milik Honey berbau wangi, membuat hasrat berahinya memuncak! Segera ia menyerang ketiak tersebut menggunakan bibirnya, membuat Honey merasa sangat geli dan badannya menggeliat.
"Ugh... shit! Tu-tuan, jangan... ugh..."
Honey berusaha mendorong, tapi tubuh sebesar babi hutan itu tidak mudah untuk dilawan. Mister Adam terus menciumi ketiak Honey dengan ganas, hingga bibirnya sampai mengeluarkan air liur dan membuat ketiak basah, maka semakin bertambah licin permukaan ketiak itu, hingga rasa geli menjalar seketika ke seluruh bagiian sendi-sendi.
Honey mengerang, berjinjit-jinjit, memekik, menggeliat pinggulnya, hendak melawan namun sayang tenaganya tidak cukup. Mister Adam semakin kesetanan dan terus merenggangkan kedua tangan Honey, memepet tubuhnya di dinding serta memberikan lumatan dahsyat tepat pada ketiak perempuan itu.
Ini adalah konsekuensi seorang Honey Bee yang sudah mau dijadikan wanita simpanan. Maka ia harus bisa melayani nafsu bejad laki-laki bajingan itu, meski sebenarnya dalam hati ia sangat jijik.
Permainan tak berhenti sampai di situ, sebab Mister Adam kemudian mulai bertindak kasar, menampari kedua dada Honey dengan brutal.
PLAK!
PLAK!!
PLAKK!!!
Buah dada yang besar itu akhirnya bergerak-gerak mengikuti irama tamparan, membuat Honey memekik lebih keras.
Mulanya memang sakit, panas, perih, dan entah apa lagi, hingga membuat buah dada yang putih milik Honey sampai berwarna merah. Namun lama-lama rasa sakit itu membuat Honey malah menjadi ketagihan. Ia benci jika harus mengakui hal ini, tapi Honey bisa merasakan sensasi rasa sakit yang luar biasa nikmat, sehingga ia mendesah dan mulai menggigiti ujung bibirnya.
"Kamu suka dengan permainanku ini, kan?" Mister Adam tertawa.
"Tidak Tuan, ti-tidak... aghh..."
"Jangan bohong! Aku sudah mempelajari semua teknik bercinta. Dan tidak ada wanita yang tidak suka dengan permainan semacam ini. Awalnya memang sakit. Tapi lihatlah, lama-kelamaan kau pasti menikmatinya. Rasakan saja, Sayang, ini benar-benar akan membuatmu ketagihan!"
PLAK!!
PLAKK!!
"Aw... sshh... mmm..."
Itu memang benar. Sekarang malah Honey yang merasakan sensasi kenikmatan luar biasa.
Setiap tamparan yang dilayangkan Mister Adam adalah kejutan yang menyenangkan. Honey sampai berkeringat, lehernya yang jenjang jadi basah. Kedua dadanya sudah sangat merah sebab entah berapa banyak tamparan yang ia terima. Hingga pada akhirnya Mister Adam mincium bibirnya dengan kasar.
"Mmmpp... mppp..."
"Hoho, jangan buru-buru, ini baru setengah dari pemanasannya saja, Sayang. Aku ingin permainan lain dan kamu harus menurutiku!" ucap Mster Adam tak ingin dibantah, lalu kembali mencium bibir Honey.
Honey sendiri tidak tahu permainan gila apa lagi yang akan diperbuat oleh laki-laki gempal bajingan itu! Dia tidak peduli dan akan mengikuti semua permainan malam ini.
Tapi, yang pasti, ada satu hal yang Mister Adam juga tidak tahu...
Yaitu diam-diam Honey sudah menyimpan sebuah pisau di balik bantal, di atas ranjangnya yang besar!