" Ya... Kau di sini lah yang salah. Dia selalu menolong mu sepanjang hidupnya, tetapi kenapa. Kenapa, kau tidak pernah menolongnya?"
"...."
" Bahkan disaat dia sangat menderita sekalipun, kenapa kau tidak datang kepadanya dan menolongnya?"
"...kan.."
" Dia sangat kesakitan dan berteriak begitu keras, kenapa kau tidak datang?"
" ...tikan.."
" Kenapa? Kenapa? Kenapa? KENAPA?!"
" HENTIKAN!"
Bayangan dari apa yang telah dilakukan Gu Yuwen kepada Mun zue serta omongan yang Gu Yuwen katakan, membuat otak mo Heng sangat kacau. Bukan hanya itu, dia juga memikirkan tentang rekan-rekannya yang telah mati. Semua itu terus berputar di kepalanya.
" Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan!!!"
Teriakkan demi teriakkan dikeluarkan olehnya. Mo Heng tak kuasa menahan semua apa yang telah dialaminya. Otaknya seperti akan meledak karena terus memikirkan semua itu. Dia menyalahkan dirinya sendiri dengan apa yang telah terjadi. Perasaannya dan jiwanya sangat-sangat kacau. Apa yang dirasakannya sekarang adalah sesuatu yang jauh lebih buruk daripada sebuah kematian. Rasa bersalah yang mendalam yang dialaminya membuat hatinya begitu terkoyak-koyak.
Dia berteriak dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dijelaskan. Dia menangis dengan kacau. Rasa sakit dari tubuhnya dan juga perasaannya, membuatnya menjadi gila. Dari luka yang dialaminya, darah keluar menjadi begitu deras.
Gu Yuwen yang melihat mo Heng yang sudah gila, mulutnya sedikit terbuka. Perlahan-lahan mulut yang terbuka itu menjadi sebuah senyuman yang sangat mengerikan.
".... Hehe... Hehehe.. hahaHAHAHA! YA! INI DIA! INI YANG INGIN KU LIHAT! BAGUS! TERUSLAH MENDERITA! KAU AKAN MENDERITA WALAUPUN SUDAH MATI!"
Mo Heng sudah tak memperdulikannya. Dia hanya berteriak dan menangis seperti orang gila.
" Ahhh ini sangat menyenangkan.. akan ku buat semua orang mengalami penderita seperti mu! Ku buat mereka mengalami hal yang serupa atau lebih menyakitkan dari dirimu! Lihat saja di neraka sana, seluruh langit ini, akan ku buat sengsara!"
Gu Yuwen melepaskan tangannya yang menjambak rambut mo Heng. Dia langsung berdiri dan memeriksa notifikasi yang muncul.
[ Selamat misi membuat perasaan mo Heng hancur telah selesai!]
[ Sistem telah mengukur penderitaan yang dialami oleh karakter mo Heng]
[ Anda mendapatkan hadiah 700 poin!]
[ Anda mendapatkan hadiah 1000 poin kebencian!]
[ Anda mendapatkan hadiah 5 Pill pemulihan]
[ Anda mendapatkan hadiah tehnik sword Qi!]
[ Tehnik : sword Qi
Anda akan bisa membuat sebuah pedang Qi dengan lengan Anda. Ini adalah tehnik yang wajib dipelajari oleh para kultivator. Tehnik umum yang bisa dipakai oleh siapapun. Tehnik ini akan tergantung pada orangnya. Bisa menjadi tehnik kuat ataupun malah menjadi lemah.
Tingkat : 3 (Dapat berevolusi)]
Melihat banyaknya hadiah yang didapatkan, Gu Yuwen tak bisa menahan rasa senangnya. Dia tersenyum puas dengan itu. Bukan hanya karena hadiahnya saja, dia juga telah membuat mo Heng menjadi gila dan itu membuatnya menjadi jauh lebih senang lagi.
Beberapa hari yang menyebalkan itu, benar-benar terbayarkan dengan setimpal.
" Selama 18 tahun tak banyak mengeluarkan ekspresi, tapi beberapa hari ini benar-benar membuat wajahku seperti rontok. Tapi yah, hadiahnya juga bagus. Aku benar-benar mendapatkan banyak hadiah hanya karena rencana kecil ini... Haruskah ku gunakan poinnya untuk menaikkan kultivasi ku...?"
Dia sedikit memikirkannya. Tapi karena dia baru saja naik tingkat, Gu Yuwen memutuskan untuk menggunakannya lain kali saja. Terlalu terburu-buru hanya akan membuatnya menyesal.
Gu Yuwen mulai ingin meninggalkan tempat itu. Tapi dia melihat kepada mo Heng yang terbaring di tanah. Mo Heng masih menangis dan matanya terlihat seperti ingin keluar. Bahkan meskipun itu baru sesaat tapi mo Heng terlihat seperti jauh lebih tua. Stres berat yang di alaminya, membuat penampilannya berubah seketika.
" Yah dibiarkan juga akan mati... Tapi, rasanya tidak enak kalau aku tidak membunuhnya dengan tanganku langsung. Selamat tinggal... Hmmm... siapa nama mu itu.. yah terserahlah. Gu Yuwen yang baik hati ini, akan mengakhiri penderitaan duniawi mu sekarangー"
Shingー
Kepalanya langsung terputus dari badannya. Mo Heng tidak menyadari tebasan itu, ekspresi diwajahnya masih sama walaupun darah terus keluar dari kepalanya itu.
Tanpa menunjukkan ekspresi apapun, Gu Yuwen pergi meninggalkan tempat itu.
Gu Yuwen kembali ke tempat kereta kudanya berada. Dia mengambil semua barang yang bisa di ambilnya. Meskipun barang yang dibawanya begitu banyak, tapi dia tak khawatir karena dia memiliki penyimpanan yang lebih besar dari kantong penyimpanan.
" Sistem ini sama seperti sistem yang ada di dalam cerita novel. Sistemnya memiliki sebuah penyimpanan. Jadi aku tak perlu khawatir dengan barang apapun yang ku miliki. Aku bisa menyimpan apapun dan ini jauh lebih aman ketimbang kantong penyimpanan. Karena, sistem ini hanya aku yang bisa melihatnya."
Sebuah kotak hitam besar muncul di sampingnya. Gu Yuwen langsung memasukkan semua barang yang di ambilnya. Persediaan makanan, bahan makanan, uang, senjata dan apapun yang menurutnya berharga, Gu Yuwen memasukkan semuanya.
Tentunya, itu bukan tanpa alasan. Meskipun alasan utamanya untuk dirinya sendiri, tapi ini juga bagian dari rencananya. Rencana dimana 'kelompok kereta kuda keluarga Mun telah diserang dan dirampok oleh para bandit'. Dengan begitu, Gu Yuwen tak perlu khawatir orang-orang akan mencari informasi orang yang melakukan semua ini. Karena mereka hanya akan mengira kalau semua ini hanya serangan para bandit seperti biasanya.
" Kelompok paling dibenci oleh masyarakat, memang sangat pas untuk dijadikan kambing hitamnya."
Setelah semuanya selesai, Gu Yuwen langsung pergi menggunakan kuda yang di ambilnya.