Iblis itu hanya tertawa dan tertawa, ia sangat senang melihat ketiga malaikat itu kewalahan melawannya yang pandai menyamar.
"Hei ... Keluar kau kalau barani! Hadapi kami secara jantan! Dasar pengecut!" teriak Rafael, ia selalu saja emosi. Berbeda dengan Riel yang dingin dan berhati-hati, berbeda juga dengan Mikael yang sedikit kalem namun sangat penyayang. "Tunjukan wujudmu dan hadapi kami bertiga secara terang-terangan!" pekik Rafael sekali lagi. Ia terus memancing agar siluman kadal itu keluar dari persembunyiannya itu.
Siluman kadal itu tak peduli, lalu ia turun dan melakukan aksinya sekali lagi. Dan kali ini Rafael sendiri yang menjadi target. "Kau terlalu bawel untuk menjadi seorang malaikat. Bagaimana kalau kita main-main dulu sebelum kita bertarung sesungguhnya wahai para malaikat agung?" katanya, kemudian ia melilitkan kakinya. Tetapi sengaja ia tidak terlalu terburu-buru menghantam Rafael.
"Satu ... dua ... ti--"
Bruk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com