Semua penonton menjadi sangat tegang dengan aksi Ryad itu. Namun sayangnya pemuda gagal, para pendukung tim Ryad sangat kesal idolanya itu gagal menghentikan laju bola itu. Dan kemudian bola itu,
Duk.
Memantul di besi ring. Lalu bola itu berputar di besi ring.
"Aaargh, sial!" keluh Asmodeus saat gagal memasukan bolanya ke ring. Bola itu jatuh lantai setelah cukup lama di besi ring. Ia mengusap wajahnya karena kegagalan itu. "Mau gak mau, gue harus menggunakan ilmu sihir gue. Kalau tidak, gue gak akan bisa menang," gumam batinnya memutar otak agar bisa menang.
Riel bangun, ia berjalan ke lapangan. Mata Alicia mengikuti kemana Riel melangkah. Ia pun bergegas bangun dan menghalangi jalan Riel. "Riel, mau kemana kamu? Jangan bersikap gila Riel, lebih baik biarkan Asmodeus menyelesaikan urusannya sendiri!"
Riel hanya menatap sebentar, ia mengambil jalan lain dan ke lapangan. "Riel ... Riel jangan, Riel!" panggil Alicia. Malaikat maut itu tetap saja menghampiri Riel.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com