"Lintang bukan manusia biasa kan, Nak?"
Gama tersenyum saat mendapat pertanyaan itu dari Bapak mertuanya. Dia lantas mengangguk. "Betul, Pak. Lintang salah satu penjaga saya. Tapi, dia sering menetap di rumah ini saja. Beda dengan Sukma yang selalu mengikuti saya ke mana pun saya pergi."
Sunarso menghela napas. "Pantas saja. Kalau ibunya Kirana melihatnya dalam wujud wanita tua, tapi mata bapak malah melihatnya sebagai wanita muda yang cantik."
"Sebenarnya Lintang hanya akan tampak dalam wujud mudanya ketika malam, Pak. Kok malah Bapak melihat siang, ya?"
"Bapak juga nggak tau." Sunarso terkekeh. Saat ini mertua dan menantu itu tengah menikmati sore dengan secangkir teh di beranda samping rumah Gama.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com