webnovel

33. SULIT MENYELAMATKAN LUMINE

Malamnya, mereka sedih kehilangan Panji dan Lumine yang telah dihipnotis sang bayangan hitam laki-laki misterius, lalu Ganyu masih merasakkan keberadaan Panji di suatu tempat lalu, Eula melihat kecewanya kehilangan Panji. Lalu, Ganyu mencoba menahan rasa kehilangan Panji namun, masih melekat dengannya dan Eula mengatakan,"tenang, dia masih hidup",ujar Eula kepada Ganyu sambil pergi ke dalam negeri Teyvat.

"Ganyu, tidak apa-apa..... dia bisa sendiri untuk melawan..... mereka",ujar Keqing yang merasa khawatir didalam hatinya

"aku tau, kau sedang khawatir dengan Panji, tapi..... dia..... kekuatannya lagi tidak stabil Keqing",ujar Ganyu yang sudah tau tentang kondisi Panji yang tidak stabil dalam keseimbangan antara normal dengan kekuatan Cryo,"Aku harap dia baik-baik saja, tapi..... aku sudah merasakan sesuatu didalam hati yang terdalam dengan dia, anggapnya sebagai Adikku",tambahnya

Keqing terkejut dan senyum ke arah Keqing,"yaah..... kita juga sebagai Kakak tiri, aku juga sama Ganyu, dia baik-baik saja sendirian di tempat yang gelap gulita",ujarnya sambil menatap jendela melihat hutan belantara tersebut

Mereka pun berpisah, Ganyu tetap menunggu kedatangan Panji sementara Keqing bersama Aether dan Paimon pergi ke negeri Liyue untuk mengerjakkan sesuatu yang belum beres walaupun Ganyu tidak ikut untuk mengerjakkan tersebut karena, kehilangan Panji,"Panji, kau dimana sayang. Kakak khawatir denganmu",Ganyu kecewa sambil duduk di kursi roda sambil melihat kertas hasil nilai ujian yang sempurna, lalu dia mengingatnya lagi ketika Panji menangis karena, malu mendapat nilai rendah setelah ujian tengah semester.

"eeh! Kenapa nangis?",ucapnya sambil memeluk Panji dan melihat hasil ujian miliknya,"Hmmm, Kakak tau..... dapat nilai kurang bagus kan Panji?",tambahnya sambil tersenyum dengan tidak mengeluarkan sikap marahnya kepada Panji dan pergi untuk melihat jawaban di hasil ujian tengah semester.

Panji terkejut melihat Ganyu mencatat dan menjelaskan tentang jawaban darinya hingga Panji berkata,"jadi..... gitu caranya Kak?",ujarnya sambil melihat coretan Ganyu di dalam kertasnya bahkan, Ganyu menjelaskannya tentan jawaban tersebut. Panji memperhatikan Ganyu saat mau menjelaskan tentang bilangan maupun hal lainnya tentang mata pelajaran yang susah, Lalu Panji akan mencobanya walaupun ujiannya sudah beres. Lalu, keesokannya, Ganyu melihat rauk muka sedang dan memperlihatkan nilai ujian tersebut dan hasilnya bagus dibandingkan kemarin bahkan, Ganyu berkata,"bagus Panji..... pertahankan nilaimu ya",ujarnya sambil tersenyum ke arah Panji

"iya Kak, terimakasih Kakak mengajarkan matematika karena, sulit bagiku tapi penting untukku",ucapnya

"yaaah, Panji",ujarnya kepada Panji yang senang sambil berkata,"yuk, kau pasti lapar",tambahnya sambil membawanya pergi ke restoran

Begitu Ganyu asyik makan di tempat tersebut, namun keesokannya, Rossa marah karena nilai mata pelajaran Panji selalu menurun hingga membuat Panji menangis, Ganyu mencoba menenangkan Rossa agar tidak memarahi Panji,"Mah, jangan marah kepada Panji. Dia tidak percaya diri dengan sikap seperti itu, Mamah harus dengan lemah lembutnya dia, Panji punya kelebihan. Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing Mah, kasihan dia",ujarnya

"kau ingin bela Panji?",ucap Rossa dengan kesal karena nilai sekolah tidak bagus

"tidak Mah, Panji butuh kelembutan, tidak memaksa untuk terus belajar. Aku tau, Panji selalu membutuhkan kelembutan dalam kegiatan belajarnya, bukan dengan seperti itu",ujarnya kepada Rossa, Ibunda Panji

"dia itu malas belajar, Mamah sudah cape berpuluh kali dia tidak bisa untuk mengisi jawaban yang benar dan menggunakan privat.....,"ucap Rossa dengan rasa kesal dengan nilainya menurun

Ganyu menjelaskannya dengan lemah lembut, lalu Rossa menceritakannya tentang Panji dalam kegiatan belajar bersama Ganyu, lalu memperlihatkan hasil nilai ujian kemarin sambil memperlihatkannya kepada Rossa dan membuatnya terkejut tentang nilai ujian tersebut dan berkata,"ini..... ujian kemarin.....?",ucapnya sambil terkejut

"iya, Panji menangis dan mencari aku, Mamah. Dia belajar bersamaku dengan tenang",ujar Ganyu yang menjelaskan tentang kegiatan belajar di tempatnya hingga Rossa percaya dengan omongan Ganyu

Rosa merasa senang melihat hasil nilai ujian tersebut, lalu menghadap Panji yang senang karena, mendapat nilai yang bagus dibandingkan kemarin lewat rapot, sambil berkata,"terimakasih Ganyu, Mamah percaya dengan omonganmu, Ganyu. Tapi",ujar Rossa dengan kecewa mengingat sang Ayahanda Panji, Aji meninggal beberapa tahun yang lalu sambil menghadap Ganyu dan berkata,"kau boleh tinggal disini karena, suamiku setuju atau teman lainnya ketempat ini, dan kau anggap sebagai Kakaknya Panji, karena suamiku sudah merestuinya dengan wasiat, Ganyu",ujarnya sambil memberikkan surat dari Ayahanda Panji ditangan Rossa, Ganyu membaca wasiat yang misterius dan senang membacanya. Kemudian, Panji mendengarnya dengan tidak sedih maupun hanya kebingungan melihat mereka berdua dengan asyik bicara, bahkan melihat Ganyu menemui Panji sambil berkata,"Panji, kau panggil Kakak ya? Seperti yang lain",ujarnya hingga Panji senang dan mengatakkan iya kepadanya.

Ganyu sudah merasa Kakaknya Panji, lalu melihat ke arah samping terdapat foto sebagai pengingat dalam kebersamaan, melihat foto dirinya bersama Panji dan Keqing yang senyum termasuk dirinya ikut senyum. Ganyu senang melihat mereka yang begitu dekat, lalu melihat ke arah hutan belantara sebagai gerbang baginya, tak ada Panji di tempat tersebut dan kecewa serta menunggunya sampai pulang,"Kakak akan menunggumu, Panji kecil",ujarnya hingga menunggu.

Sementara itu, kedua mata Panji terbuka sambil melihat ke setiap samping tidak ada ruang dalam serta tidak ada lainnya termasuk pohon sebagai jalan untuk pulang, hingga kebingungan untuk pergi ke suatu tempat dan tiba-tiba saja, muncul cahaya kuning mengkilau tepat didepannya namun cahaya tersebut bergerak ke samping yang nampaknya sedang bertarung melawan musuh yang tak terlihat membuat Panji kebingungan sambil berjalan kedepan dengan pelan-pelan dan melihat musuh yang sama dengan yang tadi. Namun, saat mendekat muncul anemo sebagai elemennya membuat Panji terkejut, Lumine yang sedang bertarung melawan Guizhong bukan bayangan seorang laki-laki hingga Panji siap untuk menyerangnya ke arah Lumine untuk membekukkannya. saat anak panah dilepas, dia terkena jebakkan cryo yang dilakukan Panji yang sedang berlari dan menemui Guizhong yang meliriknya,"bagus Panji, dia tidak bisa bergerak lagi dan terjebak di sini",ujarnya.

"Ahahahahaha! Kalian tidak bisa mengalahkanku!!",ujar seorang laki-laki dengan bayangan hitam misterius yang dilawan Panji hingga muncul seketika dihadapan mereka, dengan pakaian jaket hitam serta topeng millennium tua dengan sarung tangan hitam yang pekat

"kau lagi!",ujarnya sambil melihat laki-laki tersebut telah berhasil membebaskan Lumine dari jebakkan cryo dari Panji,"apa?!",tambahnya

"Kau bocah nakal! sekarang antara kau dan aku bersama rekan temanmu yang berpihak kearah aku, sekarang tempat ini sebagai tempat arena pertempuran satu lawan satu",ujar seorang laki-laki topeng tersebut yang merupakan tubuh photographer

Guizhong medekati Panji sambil berbisik didalam telinga Panji dan berkata,"dengar Panji, kau harus berhati-hati dengan tubuh orang itu, dia bukan tubuh roh yang asli",ujar Guizhong kepada Panji

"iya aku paham Tante",jawab Panji dengan pelan agar tidak didengar oleh musuh sambil menjauh lalu, musuh tersenyum dan menganggap mereka tersebut adalah rencana untuk menyerang dirinya walaupun mereka hanya menyelamatkan mayat korban dalam hipnotis yang berpihak musuh

Panji mulai bersiap siaga untuk menghadapi serangan musuh tepat didepan mata, lalu bayangan laki-laki itu berkata,"hey bocil Qilin! Kau akan mati olehku dengan hipnotisku ini yang segar dan memakan daging ruhmu sama seperti kawanmu yang berpihak kepadaku",ujar laki-laki misterius tersebut dengan mengeluarkan mata rantai hipnotisnya ke arah Panji walaupun, Panji terdiam dan tidak mengeluarkan kata apa-apa ke arahnya,"kalau kau diam saja, berarti kau lemah,",ujarnya sambil mengeluarkan pisau ke arah Panji dan berlari ke arah depan,"rasakan ini!!!!", tambahnya.

Panji terkejut melihat musuh tersebut yang bersiap menghantam dirinya dengan satu pisau yang tajam, lalu menyodong ke arah Panji hingga dia berhasil menghindar dari serangan tersebut, Guizhong melihatnya hingga melihat kedepan atas terdapat Lumine sedang menghantam dirinya, lalu dia mencoba untuk menghindar dari serangan Lumine dengan cepat. bahkan, beberapa menyambit ke arah Guizhong yang berusaha menghindar darinya sambil bersiap-siap melepaskan serangan serangan catalyst ke arah Lumine berupa Geo dari bawah dan seketika, muncul retakkan tanah dari bawah hingga Lumine terkena jebakkan batu kecil yang diikat di bawah kaki serta tidak bisa bergerak kemana-mana, Sementara itu Panji mencoba mundur dan menghindar dari serangan seorang laki-laki yang berusaha menyambit dengan pisau dengan cepat namun, saat Panji mulai melepaskan anak panah cryo, dia mencoba menydong pisaunya ke arah Panji walaupun ditahan oleh panah milik Panji. Hingga musuh mulai maju, Panji sulit untuk melawan dia hingga bayangan laki-laki hitam berkata,"kau tidak bisa berbuat apa-apa bocil Qilin! Aku akan menghipnotisnya",ujarnya sambil mengeluarkan serangan hipnotisnya, Panji berusaha menghindar dari serangan tersebut hingga mengeluarkan cahaya Qilin dikelopak matanya ke arah musuh dan membuat musuh merasa perih akibat tersebut dan mundur kebelakang.

Panji melihat laki-laki tersebut mulai merasa sakit pada kedua matanya akibat bilas cahaya Qilin milik Panji sambil berjalan dan berkata,"kau tidak mengerti, aku bukan Adeptus!!",ujarnya sambil bersiap melepaskan anak panahnya ke depan dan mengenainya. laki-laki tersebut terjebak di dalam bekukkan es, sambil melihat Panji yang berusaha untuk maju kedepan hingga tak lama kemudian, es cryo sudah hancur hingga bersiap untuk menyerang balas dendam. Panji terkejut dan mulai siaga untuk menghadapinya, sang musuh pun bersiap melakukan serangan meteor hitam ke arah Panji. Lalu, Panji berusaha menghindar dan fokus untuk mengeluarkan anak panah ke arah semua meteor tersebut, namun dia berusaha menghantam Panji namun, Panji menghindar darinya sambil bergerak cepat dan melihat gerak-geriknya musuh kesuatu tempat.

"aku harus siaga dan jangan sampai diserang oleh beberapa meteor hitam seperti itu bahkan, jangan meleset untuk membunuh laki-laki bayangan itu tapi, bagaimana caranya untuk menyerang ruh yang ada didalam tubuh itu? Jika aku menyerangnya, tubuh dia akan hancur dan ruh aslinya..... akan menghantuiku, aku tidak akan biarkan untuk menyerang tubuhnya. Aku harus berhati-hati dengannya",ujarnya didalam hati dan mulai bergerak dengan cepat

Panji melihat beberapa meteor mulai di terjunkan bahkan, dia bersiap-siap mengeluarkan anak panahnya ke atas melihat semua batu meteor hitam mulai bergerak lambat karena, bekukkan es yang dimiliki Panji. sang bayangan laki-laki misterius terkejut melihat hingga berkata,"kau tidak semuda itu bocil Qilin! Aku akan membunuhmu",ujarnya sambil bergerak ke arah Panji serta mengeluarkan serangan batu meteor hitam dari atas ke arah Panji yang berusaha menghindar darinya.

Begitu Panji mencoba untuk menyerang dan menghindar dari serangan batu hitam meteor, namun Panji sulit untuk menghancurkan seorang bayangan laki-laki tersebut daripada batu hitam meteor. Lalu, musuh mulai menyerang Panji dari belakang Panji bahkan, Panji mencoba menghindar sambil melihat pergerakkan pisau maupun musuh yang bergerak yang sangat cepat. Lalu berhenti untuk berlari dan melihat musuh yang ada di belakangnya sambil bersiap melepaskan anak panahnya ke arah musuh yang ada didepan mata, dia berhasil menghindar hingga bergerak ke arah Panji hingga mulai menusuknya namun, Panji berhasil menggagalkannya. Dia melakukan berlindung dengan panahnya hingga bersiap melepaskan anak panahnya namun, tangan musuh mampu menahan anak panah Cryo, bahkan cahaya biru cryo tampak cahaya hingga meledak dan terjebak didalam bekukkan es.

Panji mlihat dia terjebak didalam bekukkan es namun, serangan anemo Lumine telah mengenai punggung Panji dan terjatuh, lalu bangkit lagi sambil melihat dia bersiap untuk membunuh Panji, Panji mencoba menghindar dari serangan tersebut. Lalu, Lumine mengejar Panji yang berada di kejauhan sambil melepaskan anak panahnya ke arah dirinya hingga melanjutkan untuk menyerang Panji dan berlari dengan kencang. Panji terkejut dan berusaha menghindar lagi dan menahan tangkisan pedang Lumine, hingga Panji berusaha untuk mundur namun, serangan Guizhong berdatangan dengan mengeluarkan serangan bebatuan Geo sebagai elemennya.

Panji tidak hanya melihat mereka sedang menyerangnya, lalu bersiap memanah ke arah untuk membekukkan pergerakkan Lumine yang sangat dibandingkan dengan dirinya sambil melepaskan anak panahnya ke arah Lumine dan terjebak didalam bekukkan es. Guizhong mencoba untuk mengambil ruh yang ada di dalam tubuh Lumine namun, muncul serangan batu meteor hitam oleh seorang bayangan hitam, Panji melihat dia sambil mengeluarkan satu anak panahnya ke arah kiri dimana musuh berada. anak panah telah mengenai lengan sang laki-laki bayangan hitam sehingga tidak bisa mengendalikan catalyst, Guizhong terkejut melihatnya bahkan bersiap untuk melepaskan serangannya ke arah laki-laki misterius tersebut. Panji akan mengeluarkan tiga anak panah dan satu anak panah sehingga, musuh mulai sulit untuk menggerakkan tubuhnya yang terjebak didalam bekukkan es. sang musuh mulai mencoba cara keluar dari jebakkan es cryo namun, tidak bisa untuk keluar lalu, Guizhong mennyuruh Panji tetap berhenti untuk menyerang musuh hingga Lumine berusaha untuk keluar dari bekukkan es dari Panji namun, sulit untuk dilumpuhkannya es tersebut.

"lepaskan aku bocil! Kau memang Bocil yang aku cari",ucapan Lumine sangat berbeda dengan Lumine seperti biasa, Panji terdiam dan melihatnya merasa ingin keluar dari jebakkan bekukkan es Cryo

"baiklah Panji, kau yang bisa menahan mereka berdua. Biar aku yang akan membebaskan ruh jahat di dalam tubuh Lumine terlebih dahulu",ujar Guizhong sambil mengeluarkan cahaya Geo ke arah Lumine, namun dia tidak bisa menahan melihat cahaya kuning emas yang membuatnya kepanasan didalam tubuhnya. Lalu, cahaya di tangannya bersinar terang sehingga roh iblis didalam tubuh Lumine mulai mencekam namun, es Cryo mulai mencair bahkan Panji bersiap untuk mengeluarkan satu jarum ke arahnya. Lumine hampir berhasil keluar dari jebakkan es Cryo Panji, namun Panji mengeluarkannya lagi dan terjebak lagi akibat serangan jarum es dan terjebak dan tidak bisa bergerak lagi. Guizhong terkejut dan melanjutkannya lagi untuk membebaskan sang Iblis dari dalam tubuh, namun muncul serangan meteor hitam dari atas bahkan, bayangan hitam sudah berhasil melumpuhkan jebakkan es Panji yang membuat Panji terkejut sambil bersiap untuk melepaskan anak panahnya. Dia pun menghindar dari serangan Panji yang sedang berlarian dan melindungi Guizhong yang mencoba mengusir roh jahat didalam tubuh Lumine. Panji telah membuat perisai hingga mengejar musuh yang berhasil melarikan diri dari jebakkan Cryo, dia melihat bayangan hitam terdiam berdiri dan mengeluarkan serangan tanah hitam dari bawah membuat Panji kebingungan karena, merasakkan gempa untuk menghantuinya.

"kau tidak bisa melihat pergerakkan tanahku, Bocil Qillin! Kau tidak bisa menangkap aku tapi, aku bisa membunuhku lagi dengan seranganku ini dan rasakkan ini",ujarnya sambil mengeluarkan batu berbentuk persegi dan muncul dari bawah tanah bahkan, Panji pun berusaha untuk menghindar sambil melepaskan tiga anak panah ke arah bayangan hitam namun, dia mengeluarkan beberapa ular di hadapannya membuat Panji kaku.

"gawat, dia mengeluarkan ular dari belakang! Aku harus menghadapinya",lanjutnya untuk bersiap melepaskan anak panahnya ke depan

"ahahah, kau takut sama ularku bukan, bocah Qillin?",ucap seorang laki-laki dengan bayangan hitam misterius

Panji tidak mengeluarkan sekata apapun didalam mulutnya bahkan dia bersiap melepaskan tiga anak panahnya secara langsung, semua ular maju ke arahnya dan terjebak didalam bekukkan es. Lalu, Panji bersiap untuk melepaskan satu anak panah lagi ke arah bayangan hitam tersebut tepat di depan mata setelah membekukkan semua ular miliknya,"dan kau sudah berakhir sampai disini",ucapnya sambil melepaskan satu anak panah ke arah tubuh musuh dan berhasil mengenainya, namun Panji melihat ke samping muncul serangan jarum besi racun siap untuk mengenai tubuh samping panji yang membuatnya gugup dan berusaha untuk menghindar darinya. Begitu menghindar dan terjatuh, dia bangkit dan bersiap melepaskan jarum es ke arah semua ular musuh, dengan pergerakkannya cepat bahkan berhasil dibekukkan, tapi musuh dibelakang Panji siap menerkamnya hingga Panji melihatnya dan cepat menghindar dengan lincah sambil melepaskan satu anak panah lagi ke arah musuh dan membeku bersama dengan ular koloni putih.

Panji berjalan kedepan sambil melihat bayangan laki-laki hitam tersebut lalu, membuka kerudung jaketnya dan melihat wajah tersebut berupa seorang laki-laki dengan rauk muka mirip dengan seorang photographer membuatnya terkejut sambil berkata,"jadi..... kau yang...",ucap Panji namun, ruh asli muncul seketika yang sedang sedih dan tidak bisa menahan rasa sakit yang dilakukan roh jahat hingga berkata,"iya ini aku, aku dijebak olehnya anak muda, tolong aku!",ujarnya dengan nada sedih

"gawat! Dia membutuhkan aku. Aku harus berhati-hati dengan tubuhnya",ucap Panji yang telah mengetahui korban ruh didalam tubuhnya namun, Panji melihat dia sakit kepala akibat konflik didalam tubuh sang photographer yang berusaha menyingkirkan tubuhnya dengan cara memegang kepalanya. Panji tidak hanya diam saja sambil mengeluarkan bunga teratai biru cryo yang bercahaya membuat sang musuh sulit untuk melihat Panji yang berusaha mengeluarkan dirinya dari tubuh korban.

Panji mulai maju hingga memegang dahinya membuat Panji mencoba masuk kedalam tubuh namun, Dia merasakan sesuatu di dalam tubuhnya yang ternyata sang Iblis keluar hingga terkejut melihatnya sambil mundur kebelakang demi sejengkal dan melihat dia memakai pakaian putih bahkan, memegang buku sihirnya yang bisa mengeluarkan serangan batu meteor hitam.

Sang Iblis merasakan sakitnya cahaya sambil keluar dari tubuh korban, lalu cahaya tersebut mulai redup hingga Panji melihat dia dan Sang Iblis berkata,"kau..... Kau membuatku menjadi begini, Akan aku mati kau!".ujarnya hingga mengeluarkan serangan sihirnya berupa batu hitam bahkan, mengeluarkan serangan tanah dari bawah dan muncul berbentuk persegi ke atas untuk menyerang Panji.

Panji melihatnya hingga bersiap melepaska satu anak panah ke bawah hingga mengenainya dan tidak bisa menggerakkan tanah milik musuh dan membuatnya marah untuk membalasnya, Panji melihat dia berlari cepat hingga bersiap mengeluarkan serangan lebih mengerikan yaitu, pemanggil ular putih. Musuh mulai semangat dengan hal tersebut dan berkata,"walaupun aku punya banyak ular untukmu, kau semakin takut akan ularnya dariku untuk menyerangmu mencabit tubuhmu dan sebagai makanan siang bagi mereka",ujarnya dan tertawa,"nikmatilah bocil Qilin! Kau yang merupakan orang yang aku cari untuk dilumpuhkan dan matamu akan jadi milikku",ucap sang musuh ke arah Panji yang semakin marah dan penakut akan ular sambil membalasnya,"kau tidak bisa mengambil permata Qilinku di kedua mataku ini! Walaupun aku benar-benar takut pada ular",ujarnya hingga mengeluarkan bunga teratai ke arah depan dan mengeluarkan cahaya biru es saat ular musuh menyerang Panji secara bersama dan mengepungnya, mereka merasa sakit pada bagian matanya karena cahaya tersebut, lalu sang laki-laki misterius pun terkejut melihat aksi Panji dan berkata lagi didalam hati,"tidak mungkin dia..... menggunakan teratai cahaya itu dan turunnya jarum-jarum kecilnya ke arah koloniku!",ujarnya yang semakin takut akan diserangnya jarum es yang siap menghantam semua ular bahkan dirinya merasa takut akan diserang dengan bunga teratai biru.

Panji melihatnya, semua ular putih sudah hancur seketika akibat semua jarum es menimpanya bahkan hancur seketika, Panji berjalan dan mengejar seorang laki-laki bayangan hitam yang akan ketakutannya cahaya biru es miliknya. namun, dia mendengar suara ular yang berbisa di depannya hingga Panji bersiap mengeluarkan tiga anak panah ke arah depan hingga melihat bekukkan es darinya lalu, mengeluarkan satu anak panah lagi ke depan dan semua ular berbisa mati denga hancurnya kepingan es.

"aku harus berhati-hati, dia mengeluarkan ular hitam yang berbisa rupanya",ucap Panji yang sedang tegang menghadapi berbagai musuh berupa ular

Begitu maju lagi kedepan, tiba-tiba di udara muncul batu meteor hitam, Panji melihatnya dengan mata Qilinnya yang mampu melihat pergerakkan musuh yang tak terlihat termasuk batu meteor hitam milik musuh. Lalu, berlari dan menghindar dari serangan bebatuan hitam meteor dari udara, bahkan dia mencoba mengeluarkan anak panah kedepan hingga berhasil dibekukkan, Panji berusaha berlari kedepan dan menemukan seorang laki-laki bayangan hitam dan sang musuh berkata lagi dengan nada kesal dan marah,"kau ini! Kau mengeluarkan cahaya itu membuatku gila! Ah, aku tidak akan diam saja, rasakkan ini",ujar seorang laki-laki misterius sambil mengeluarkan lima batu dari samping kiri, atas, sampai Kanan dan semua batu tersebut menjadi satu dengan cahaya putih kehitaman.

"Apa itu? Ah, sebaiknya aku akan lawan saja",ucap Panji didalam hati sambil melihat kemunculan bayangan baju zira putih dengan mata merah beserta badannya besar termasuk pedangnya sebagai senjata dalam jarak dekat

Begitu sang musuh dengan parubaya pakaian abad kuno dengan pedang yang besar serta terbuat dari besi, Panji bersiap-siap dengan anak panahnya yang Tarik kebelakang hingga melepaskannya ke depan. sang anak panah dipihak Panji mulai dilepaskan namun, saat mendekati musuh, dia berhasil menjinakkan anak panahnya membuat Panji terkejut sambil berkata,"apa?! Anak..... Panahku... tidak mempan untuk membekukkan dia, bagaimana bisa? Padahal..... jika dia telah mengenai anak panahku, dia langsung terjebak di dalam bekukan es, tapi ini tidak terjadi",ucap Panji yang merasa terkejut hingga berusaha untuk mundur dan membuat seorang laki-laki berjuba hitam senang dan mulai maju karena, tau kelemahan Panji. Lalu, sang kesatria musuh bersiap menyambit dengan pedang ke arah Panji yang membuatnya gugup dan gemetar karena, ukuran badannya sangat besar daripada badan Panji, bahkan sulit untuk mundur akibat serangan pedang yang pergerakkan cepat. Lalu, Panji mencobanya lagi dan mengeluarkan jarum es di kedua tangannya hingga melepaskannya kedepan sambil mengenai kedua kaki jiranya yang membekku bahkan, Panji bersiap lagi ke arah depan dengan cara yang sama namun, berhasil membekukkannya ke arah kepalanya hingga membuat musuh merasa sakit akibat tekanan tersebut bahkan, kedua tangannya berusaha menghancurkan es Cryonya di wajah musuh namun, dia merasakan perih yang menyakitkan dimana es tersebut mulai masuk kedalam tubuh sang musuh dan tak lama kemudian, dia tidak bisa bergerak membuat musuh terkejut dengan keanehan sang koloni dengan gagah, tewas seketika.

"ini tidak mungkin",ucap sang musuh yang kecewa dengan kekuatan yang misterius serta melebihi elemen cryo bagi Panji yang sedang maju kedepan dan menghadapnya dengan dirinya rasa takut akan serangan mengerikkan

"menyerahlah, bayangan hitam! Kau sudah tamat riwayatmu",ucap Panji dengan nada serius ke arah musuh sambil bersiap-siap untuk melumpuhkannya dengan anak panah cryo kedepan membuat musuh mulai putus asa sambil melihat cahaya biru yang sangat menyakitkan baginya. Lalu, saat melepaskan anak panahnya ke arah musuh, bayangan hitam tersebut merasa sakit dan berteriak histeris setelah mengenainya lalu menghilang. Setelah mengalahkan satu musuh bayangan hitam, tiba-tiba dari arah samping kiri Panji muncul Lumine dengan kekuatan Anemo. Lalu, langsung menahan serangan pedangnya, Panji terkejut melihatnya yang masih ditekan oleh sang Iblis didalam tubuhnya lalu, Panji berkata,"Kakak ini aku, Kakak sadar",ucap Panji yang mencoba menyadarkan Lumine namun, dia masih mau melawan dengan pedangnya membuat Panji menahan rasa amarahnya kepada Lumine yang sikapnya mulai berubah.

Namun, Lumine berusaha mundur dari belakang walaupun Panji tidak mau menyerangnya dengan anak panah hingga muncul seorang bayangan misterius di samping kanan Lumine, Ren Jianying membuat Panji terkejut melihat dia yang ada disamping Lumine sambil dia tertawa dengan tajam.

"kau, kau melumpuhkan temanku tapi, dia telah melumpuhkan dia",ucap Ren Jianying kepada Panji yang terkejut melihatnya bahkan, memperlihatkan kepada Panji dimana Guizhong telah tewas akibat serangan darinya bersama Lumine membuat Panji marah dan serius kepada mereka berdua

"apa? dia sudah.....",ucap Panji terpotong oleh Ren Jianying

"kami yang melawan dia sendirian, kau melawan kawanku sendirian. Maka dari itu, kau yang akan menghadapi kami berdua, bocil Qilin",ucap Ren Jianying dengan nada senyum tajam ke arah Panji yang hanya wajah serius

Ren Jianying menghilang, saat Panji mendekati Guizhong yang terluka akibat serangan mereka berdua, lalu Guizhong membuka dua mata dengan pelan sambil berkata,"Panji..... untunglah..... kau berhasil mengalahkan satu koloni itu",ucapnya

"Tante, dia..... dia pergi bersamanya",ucap Panji yang tidak menahan rasa sedih karena, kehilangan Lumine

"Aku tau Panji, Aku mampu melawan mereka berdua setelah..... aaah!",ucap Guizhong yang sudah merasakan sakit dibagian lengan kanan,"tangan Kananku.... terkilir, Panji. Tolong jangan pegang tangan kananku, hanya tangan kiri yang tidak terkilir dan membantu untuk berdiri, Panji",ucapnya sambil berdiri bersama Panji

Panji mencoba membantu Guizhong untuk berdiri, kemudian Guizhong mengeluarkan cahaya kuning emas Geo untuk mengantar Panji keluar dari tempat kegelapan tersebut hingga berhasil keluar secara bersama-sama. Bahkan, mereka berada di tengah-tengah cahaya bukan tempat jalan keluar dari kegelapan, cahaya putih membuat Guizhong rasa sakitnya mulai reda di bagian tangan kanannya yang terkilir hingga berjalan sendirian dan berhadapan dengan Panji yang rauk muka sedih dan kecewa karena kehilangan Lumine.

"Tante, aku merasa kecewa karena dia",ucap Panji yang sedih kehilangan Lumine yang sudah berpihak musuh namun, Guizhong tersenyum dan membalasnya dengan halus,"tidak apa-apa Panji, yang penting tubuh seorang laki-laki yang kau lawan, sudah aman. Kau habis melawan dia?",ujarnya

"iya Tante, hah ternyata kuat untuk melawan, bahkan sulit menyelamatkan Kak Lumine karena ruh jahat",ujar Panji dengan sedih

"tidak apa-apa,tapi kau harus berhati-hati dia akan datang ke kotamu esok, Panji",ujar Guizhong kepada Panji yag telah mengetahui bahwa besok ada penyerangan besar daripada penyerangan tadi

Panji terkejut mendengar ucapan Guizhong yang membuatnya bersiap siaga walaupun kondisi Panji tidak membaik karena kecapean dalam bertarung didalam kegelapan serta mencoba menyelamatkan Lumine dari penangkapan musuh. Namun, Panji berkata lagi dengan terkejutnya mendengar Guizhong,"jadi, besok akan datangnya musuh? Bersama Kak Lumine Tante",ujarnya yang tersinggung mendengar ucapan Guizhong

"iya, Tante sulit untuk menyerangnya Panji, hanya kau yang bisa mengalahkan dan menyembuhkan dia Panji",jawab Guizhong namun, dia berkata lagi,"suatu saat kau akan menghadapi yang sangat serius di duniamu dengan kekuatanmu melawan kaliun musuh tapi, tak terlihat namun berbahaya bagi umat manusia karena, penyakit virus itu serta dari tahun ketahun akan meningkatnya virus dengan berbagai nama yang berbeda Panji, namun hanya kau yang bisa mengendalikan virus itu",ujar seorang Dewa Liyue yang telah meramalkan atau sudah merasakannya dunia Panji

"virus apa yang Tante katakana itu?",ucap Panji kepada Guizhong

"kaulah yang akan tau hari ini Panji, kau yang bisa merasakannya anak muda dan kau akan mengalahkannya setelah kejadian musuh yang berasa negeri kami yang mencoba datang kesini",jawab Guizhong dengan tatapan senyum ke arah Panji dan berkata lagi,"terimakasih kau mampir kesini bersamaku, tapi Aku akan mengantarmu pulang",tambahnya

Panji terkejut hingga melihat lengan kanan Guizhong memanjang ke arah dirinya,"aku akan pulang ke rumah?",ujar yang terkejut melihat lengan tersebut

"iya, aku akan mengantarmu pulang, kau pasti cape dalam pertempuran tadi",ujar Guizhong yang melihat kondisi Panji yang sudah kecapean dalam perang melawan musuh didalam kegelapan

Panji melepaskan nafas dengan lega, hingga memegang tangan tersebut dan mengantarkannya untuk pulang dari pelukkan cahaya putih di sekitar Panji hingga pergi kesuatu tempat dengan jalan kaki dan cahaya mulai menyelimutinya, tubuh Panji berada di atas rumput hijau. Lalu, kedua mata Panji terbuka, tubuh Panji mulai bangkit, dan berdiri sambil menatap kedepan melihat rumah dibelakang halaman rumah, sambil melirik kebelakang melihat hutan belantara dimana musuh muncul dan selalu mengeluarkan kabut asap hitam yang sangat peka pada malam kemarin, namun dia tidak melihat Guizhong di dekat sungai serta bunga teratainya menghilang kecuali satu bunga teratai biru.

"sebuah virus yang aku hadapi nanti setelah melumpuhkan musuh Teyvat yang datang kesini? Tante Guizhong memang dewa Liyue mungkin dia bisa saja terjadi",ucap Panji sambil berfikir tentang ucapan Guizhong sambil berjalan dan masuk kedalam rumah serta memikirkan cara untuk mengembalikan Lumine kepihak yang benar.

Saat Panji membuka pintu sambil melihat kesamping, Xiang Ling terkejut melihat Panji dan menemuinya dengan senyuman,"Panji? Apakah itu kau?",ucap Xiangling yang baru tau melihat Panji yang sudah datang dari hutan belantara,"dari mana saja Panji? Kak Ganyu menunggumu di kamarmu Panji",ucap Xiangling

Panji terkejut mendengar ucapan Xiangling sambil pergi menemuinya di dalam kamar, lalu saat sampai didalam kamar, melihat dia sedang duduk tak tertidur dari malam sampai pagi hingga Panji mencoba berjalan dengan pelan dan halus lalu, saat mendekatinya, Panji akan memegang kedua pundaknya dengan pelan dan tak lama kemudian, Ganyu mulai merasakkan kedua tangan Panji sambil melirik kebelakang dan senang melihatnya hingga berpelukkan.

"Panji!",ujar Ganyu yang merasa senang dan bisa berkumpul lagi dengannya,"Panji sudah lima jam menunggumu sampai pulang, kau tidak apa-apa kan Panji?",ucap Ganyu dengan merasa khawatir karena, akan ditangkap oleh seorang bayangan hitam

"aku tidak apa-apa Kak, tapi aku gagal menyelamatkan Kak Lumine",jawab Panji dengan kecewa kepada Ganyu

Ganyu merasa senang dan khawatir dengan kondisi Panji, lalu dia berkata,"kau sebaiknya istirahat dulu Panji. Kau kelihatan lelah dan habis bertarung melawan musuh disana Panji",ucapnya,"Kakak juga mau tidur karena kamu, Panji. Nanti ceritanya ya Panji",tambahnya sambil tersenyum

Panji tersenyum mendengar ucapan Ganyu untuk tidur bersamanya, namun sebelum tidur Panji masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci tangan dan membasuh tubuh agar bersih hingga tidur bersama Ganyu yang sudah mulai tidur. Lalu, Panji tidur bersamanya dipagi hari, Ganyu melihatnya dan memeluknya agar tidak menghilang.

***

Chương tiếp theo