Tampak begitu luasnya hamparan tanah di ladang tersebut sampai tidak ada satu bangunan atau rumah yang terlihat sejauh mata memandang.
Dengan tangan terikat kebelakang, Benjamin hanya bisa pasrah dan terus menatap ketiga orang di depannya dengan sebuah pistol yang menodong ke arahnya.
Seketika Benjamin melirik sejenak ke arah belakang tepat dia berdiri, ternyata sudah disediakan sebuah lubang yang cukup untuk ukuran orang dewasa.
"Ngomong-ngomong Bisakah kita bicara baik-baik?" tanya Benjamin membuka pembicaraan.
"Tidak bisa! Kami tidak ada waktu untuk berbincang dengan anda," ucap salah satu penembak.
Benjamin memejamkan matanya sejenak dan membayangkan masa-masa indah bersama istrinya "Apakah aku akan berakhir di tangan para penjahat ini? Lalu jika aku mengorbankan diriku, apakah Kejahatan ini akan berakhir selamanya?" batin Benjamin.
Benjamin membuka matanya sejenak dan kembali menatap ke arah mereka bertiga dengan sebuah pistol yang masih saja menodong ke arahnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com