Metha menoleh ke belakang di mana suara teriakan itu hadir. Ralat, bukan hanya Metha tapi Peter juga, Ibu Indah, serta yang lainnya pun ikut menoleh.
Terdapat seorang wanita dengan penampilan acak-acakannya, terlihat wanita itu menangis histeris dan langsung ambruk memeluk Ibu Renata, dia adalah Xeysa.
Peter tertohok dengan pemandangan yang ada di depannya. Kenapa Xeysa ada di sini? Bukankah dulu wanita itu mengatakannya hingga berkali-kali bahwa dia tak melihat ibunya lagi? Lantas apa yang tengah dia lakukan sekarang?
Peter mendecih, pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Menatap Bi Indah dan berkata, "Singkirkan wanita jahat itu!" titahnya terdengar sarkas.
"Tapi tuna dia anaknya," kilah Bi Indah merasa tak tega harus menyingkirkan orang yang berstatus sebagai anaknya dari orang yang berstatus sebagai ibunya, pasti perasaannya sangat sakit.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com