Satu bulan telah berlalu setelah Bara pergi
dari Indonesia, meninggalkan tanah air
dan pergi ke negara Rusia, tepatnya di
Moskow. Pemuda itu kadang benar-benar
sibuk, sampai-sampai hanya punya waktu
untuk menelepon Athania beberapa jam,
itupun saat sudah larut malam. Bara
kadang tidak menelepon sama sekali
selama seminggu dan sulit dihubungi,
namun pemuda itu selalu meminta maaf
setiap kali ia kembali dari hilang-hilangan
tanpa kabar. Bara berkata bahwa kegiatan
di perusahaan ayahnya sedang hectic
sekali, sampai dirinya bahkan melewatkan
makan siang dan hanya akan makan
malam saat sempat.
Kadang, Athania merasa ia rindu
Bara, sosok Bara yang berdiri tepat di
hadapannya, sosok itu yang ia rindukan.
Bukan hanya sosok yang ia dengar
suaranya setiap malam. Athania ingin
benar-benar melihat sosok Bara yang
nyata di matanya. Namun kembali lagi,
gadis itu tidak ingin menjadi penghalang
bagi Bara untuk melakukan sesuatu yang
ia inginkan. Athania tak mau. Jadi, yang
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com