Rencana Caca mengajak Raga jalan-jalan tiba-tiba sirna begitu saja. Karena lelaki yang baru saja menangis itu malah meminta untuk berdiam saja di rumah seraya terus berpelukan seperti ini.
Sudah hampir dua jam Caca diam dan tak bergerak, tubuhnya mulai kebas, karena Raga tak ingin bergerak walaupun hanya satu gerakan.
"Ga minggir dulu bisa? Badan gue kek mau remuk nih!" Keluh Caca.
"Boong! Orang Raga juga sama peluk Caca, tapi badan Raga gak remuk sama sekali!"
"Orang badan gue di tindih daritadi, gimana ga mau remuk coba!" Caca mencoba memprotes, agar Raga mengerti dan berpindah posisi.
"Stttt ... Alesan mulu!"
"Oh iya Caca, Raga ada mau ngomong sesuatu," ucap Raga.
"Ngomong apa? Ini dari tadi juga udah ngomong kan?"
"Seriuss ini."
"Iya-iya, kenapa?"
"Caca bahagia Ga? Kalo sama Raga terus?" Tanya Raga.
"Enggak, gue tertekan!" Ucap Caca berniat bercanda, tetapi Raga menangapi dengan berbeda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com