Satu kecupan mendarat di kening gadis itu. Alysa senang, hatinya tentu berbunga – bunga. Apalagi laki – laki itu mengucapkan beberapa kalimat romantis saat memuji masakannya. Ini bisa di bilang pujian ke sekian kalinya, namun karena mereka baru saja bertengkar, rasanya pujian it uterus menerbangkan hati Alysa ke langit sana.
"Makasih, Sayang. Aku juga minta maaf selama ini aku gak ngabarin kamu, cuek, agak ngejauh. Tapi percaya Sa, semuanya berat buat aku. Rasa cemburu aku kadang gak mau ngerti kamu meskipun seharusnya aku bisa ngerti." Tutur Dirham.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com