Chapter 89

"Euuukkk.."

Suara sendawa itu terdengar sangat lantang di telinga orang yang berada di ruang makan, Zahra yang baru datang pun tiba – tiba tertawa mendengar sendawa itu. Rupanya itu adalah bunyi sendawa dari calon suaminya sendiri. Kedua gadis itu hanya menggelengkan kepala, karena rupanya laki – laki itu sangat lapar sampai – sampai sendawa yang sangat lantangnya tak terkendali.

"Gak apa – apa, aku ngerti kok Kak Rayhan capek banget, jadi gak apa – apa." Ucap gadis itu disertai tawa. Rayhan menunduk, laki – laki itu malu. Ia juga tersipu karena diledeki kedua gadis yang amat dicintainya.

"Semoga aja Zahra gak ilfeel." Batin laki – laki itu berkata harap.

"Bi Lilis mana?" Tanya Dirham.

Gadis itu memberitahu kekasihnya bahwa setelah wanita itu makan siang, wanita itu kembali beristirahat di kamarnya untuk beristirahat dan belum turun lagi sedari tadi. Dirham mengangguk. Laki – laki itu paham bahwa Bi Lilis membutuhkan istirahat yang banyak karena sudah sering sakit – sakitan.