webnovel

Chapter 8 : Hanya Bagaimana Bisa ...

Akuji telah terjepit dengan rapi, tidak memberinya ruang untuk bergerak.

Menghadapi pedang besar yang menerkam ke arahnya, Akuji mengaktifkan Evasion, membuatnya dapat menghindari serangan pedang besar yang jelas mematikan baginya seperti yang diharapkan. Tapi, tusukan demi tusukan tombak segera datang menyusul dengan cepat ke arahnya. Seperti yang diharapkan, Akuji tidak bisa lari.

Namun, apakah dia pernah berniat untuk lari? Jawabannya sederhana, tidak.

Jika dia berniat untuk lari, Akuji akan segera memilih mundur daripada maju dan melawan kelompok kelima goblin ini. Tapi Akuji tidak, dia hanya tetap menghadapi kelimanya sekaligus dan bahkan dalam keadaan seperti ini, yang dilihat dari mana pun tidak menguntungkan dirinya, bibirnya tersenyum ... sejak inilah yang dia inginkan.

Akuji tidak berusaha menghindar, dia hanya mengaktifkan Swift Run dan menerobos serangan itu dengan paksa. Nilai kesehatannya yang telah pulih berkat ramuan segera jatuh kembali. Meski begitu Akuji tidak ragu atau gentar, tatapannya terfokus pada target sebenarnya, pemanah. Pemanah itu tidak memiliki kekuatan serangan yang tinggi, tapi sejak pemanah benar-benar mengganggu setiap kali dia berusaha melakukan casting, tidak mungkin Akuji melepaskan pandangan darinya.

Menutup jarak dengan cepat, Akuji menendang goblin pemanah, menjauhkannya dari bantuan yang mungkin goblin lain berikan dan mulai menyerangnya. Tidak akan memberi goblin itu waktu untuk dapat menarik busurnya.

Swift Run lain segera aktif bersama tendangan yang Akuji beri, terus menjauhkan pemanah tersebut hingga dia jatuh. Dan seolah kejauhan goblin pemanah itu adalah sebuah potongan tersembunyi—

"Kiekkkkkkkkk!" goblin yang tersisa menjerit marah dan mulai menyerang Akuji. Namun, sejak pemanah itu jatuh Akuji dapat bergerak lebih leluasa bahkan saat menghadapi serangan kedua goblin yang menjadi lebih ganas.

Pedang besar dan tombak, keduanya adalah senjata yang jika dibandingkan senjata jarak dekat lain keduanya memiliki jangkauan terjauh bersama dengan sabit. Selain itu, seperti yang telah disebutkan, keduanya juga memiliki kekuatan serangan tinggi, tapi sejak itu terjadi, kecepatan serangan mereka relatif rendah karena alasan fisika sederhana, keduanya relatif berat.

Kedua goblin itu sendiri tampak tidak cukup bodoh untuk membiarkan Akuji benar-benar bertindak semaunya, mereka terus memperpendek jarak dengan Akuji di tiap detik berlalu bersama dengan keuntungan jangkauan dari senjata mereka. Tapi ...

"Swift Run."

... Usaha mereka seolah percuma sejak Akuji hanya harus bergerak lebih cepat dan menjauh saat jarak diantara mereka menutup, seolah dia tidak memiliki batasan stamina. Hanya terus melakukan kiting dengan leluasa.

Aku sendiri tidak benar-benar santai, dia masih hanya fokus pada kedua goblin di depannya. Sebelum dia berhenti sesaat ...

"Elemental Arrow!"

... Dan memulai castingnya.

Jika saja Akuji dapat mempelajari Mobile Cast, dia tidak perlu berhenti melainkan dapat melakukan casting sambil bergerak. Walau itu hanya angan sejak Mobile Cast sendiri adalah Skill Tier 3. Memerlukan pemain berada di level 100 untuk dapat mengambil quest akuisisi Skill.

Namun, pikiran semacam itu tidak pernah terbesit di benak Akuji. Panah sihir meluncur, berhasil menjatuhkan goblin bertombak tapi sebuah pedang besar segera tiba menyapanya. Akuji berguling, mengaktifkan Evasion bersama dengan gerakannya tapi seolah memiliki mata pedang besar itu segera berubah arah dan terus mengejar!

'Evasion!' pikir Akuji. Sejak level Evasion miliknya hanya berada di level 1, dia tidak dapat banyak menggunakannya terlalu sering. Meski begitu, Evasion lain segera aktif mengikuti keinginan Akuji.

Tanah terhantam dengan keras hingga menimbulkan suara ledakan, tapi Akuji berhasil selamat. Sejak Evasion adalah jenis skill yang dapat ditumpuk, dia dapat menggunakannya secara berturut-turut meski jeda waktu saat skill tersebut mengisi (mengikuti waktu cooldown) akan menjadi celah besar.

Tanpa memikirkan hal semacam itu, Akuji terus menyerang sejak dia tahu bahwa gerakan besar semacam itu pasti akan menghasilkan bukaan besar pula. Karena inilah Cut Spell adalah skill yang diinginkan oleh pemain, untuk menghindari bukan semacam ini terjadi.

Tapi goblin itu bukan pemain dan dia hanya bisa tetap berada di tempatnya selama beberapa saat setelah serangan itu terjadi. Beberapa saat yang telah menjadi bukan baginya.

"Magic Flare," panggil Akuji. Gerakan yang sama dalam posisi yang sama, mengakibatkan adegan yang sama terulang terjadi hanya karena Akuji tidak memiliki banyak pilihan dalam serangannya.

Namun, hasil kali ini berbeda. Kekuatan elemental meledak, membakar tubuh goblin itu, memberinya kerusakan lebih besar karena status terbakar yang tumbul. Tak menyerah, goblin itu terus mencoba menyerang Akuji tapi hasil akhir telah jelas.

Tubuh goblin itu akhirnya jatuh di bawah serangan Akuji.

Membuat sebuah pemberitahuan turun bersamaan dengan itu. Namun, itu bukan pemberitahuan biasa ...

[Unik Monster, Goblin Prince telah jatuh]

... Pemberitahuan itu tidak hanya ditujukan bagi Akuji, tapi seluruh pemain. Pemberitahuan dunia telah turun. Mengabaikan kebingungan Akuji, tidak, seluruh pemain yang menerima pemberitahuan tersebut baris lain segera terlihat.

[Kebangkitan Goblin King telah digagalkan. Semangat goblin telah jatuh, mengurangi kekuatan mereka selama beberapa waktu]

Pemain yang menerima pemberitahuan ini segera bersuka cita entah mereka memahami baris sebelumnya atau tidak, mereka hanya peduli bahwa kekuatan goblin telah menurun.

Seberapa berbahayakah goblin? Mereka tidak dapat digolongkan kuat, tapi saat bersama mereka lebih kuat dan tentu, merepotkan. Level goblin sendiri bervariasi, dari terendah di belasan hingga menyamai level tertinggi yang kini dicapai pemain.

Mungkin waktu yang dimaksud hanya beberapa hari tapi orang-orang tahu, terutama mereka yang berada di level tinggi, para ranker yang merasa pahit dengan upaya menaikkan level. Mereka akan bisa mendapatkan poin pengalaman lebih banyak.

Logika yang ada di kepala mereka sederhana, goblin melemah sama dengan mereka dapat membunuh lebih banyak dalam waktu lebih singkat. Yang pada akhirnya, itu membuat poin pengalaman yang didapat dalam waktu yang sama meningkat.

Setidaknya, sampai baris terakhir melayang.

[Pemain yang berkontribusi : 1]

Menyebabkan keheningan segera turun saat mulut mereka menganga.

"Apa aku salah lihat?" gumam salah seorang pemain, menyuarakan apa yang pemain pikirkan.

Vivid bukanlah game satu orang. Vivid adalah permainan kelompok. Pemain tahu ini dengan sangat baik.

Sejak mereka bergulat dan memiliki pilihan akses ke jenis skill yang sama, pemain tahu bahwa seseorang pemain yang dapat membalikkan seluruh situasi yang ada hanya dengan kehadirannya adalah tidak mungkin.

Dan untuk keberadaan monster unik, seberapa tinggikah levelnya? Tidak, sebelum membicarakan level bukankah monster itu sendiri akan berada di tingkat raid bos atau bahkan lebih? Tapi kini, hanya satu orang telah menjatuhkan monster semacam itu?

Berbagai pikiran muncul di benak pemain, apa itu karena dia memiliki item dengan skill kuat? Salah satu kepala dari sepuluh guild besar? Atau mungkin ranker tersembunyi?

Pemain menjadi liar dengan berbagai dugaan yang muncul, menyebabkan forum pemain meledak panas menanggapi baris terakhir itu. Hanya saja seseorang tahu, Akuji tahu sejak dialah penyebab pemberitahuan ini muncul, dipastikan dengan hadiah yang dia terima.

Level goblin itu, Goblin Prince, atau goblin dengan pedang besar memang tinggi. Setidaknya bagi Akuji, seorang yang bahkan tidak mencapai level sepuluh tapi itu terhitung rendah secara keseluruhan!

'Mungkinkah di Vivid juga terdapat sistem perkembangan bahkan bagi monster? Tidak, bagi monster unik?' pikir Akuji.

Apa itu seperti bagaimana seorang pangeran akan dibesarkan di dunia nyata? Di mana mereka juga memulai dari anak polos yang tidak tahu apa pun sebelum mempelajari semua yang mereka butuhkan dan akhirnya diangkat menjadi raja? Kemudian dia entah bagaimana telah memotong raja, calon raja ini di tahap awal? Apakah itu juga alasan mengapa kecerdasan goblin tersebut sangat tinggi?

'Kalau begitu setidaknya bawa orang yang dapat menjagamu!' Akuji memaki dalam hatinya saat dia tak tahu harus berbuat apa. Mulutnya terbuka dan tertutup sebelum mengeluarkan suara aneh, tidak bisa dibedakan antara tawa atau sesuatu yang lain sebelum melihat mayat Goblin Prince di depannya.

"Hanya bagaimana bisa ...."

Chương tiếp theo