265. marriage? Oh, No!

Keduanya saling menatap satu sama lain sekarang, tidak ada yang berbicara hanya diam dalam satu titik tetapan yang sama. Daeva mulai terbiasa dan mengenal bagaimana pria ini, dia berharap begitu juga sebaliknya. Setidaknya di akhir hidupnya, dia benar-benar bisa menjalani kehidupan seperti apa yang dia inginkan. Dia bisa menikmati apapun yang tidak bisa dia nikmati sebelumnya.

"Kenapa menatapku begitu?" tanyanya kemudian. "Ada sesuatu yang aneh di wajahku?" tanyanya lagi. Mencoba menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari sesuatu yang bisa memantulkan bayangan wajahnya sekarang, tetapi dia tidak menemukan apapun.

"Jika ada yang aneh katakan saja dan ...."

Ucapannya terhenti tatkala pria yang ada di depannya itu tiba-tiba saja menciumnya, tentu saja itu membuat dirinya terkejut bukan. Hanya bisa terdiam dan memaku di tempatnya, tidak ada kata-kata yang terlontar dari celah bibirnya sekarang. Pandangan matanya pun hanya tertuju pada satu titik, bola matanya berhenti sejenak.