Merasa terpanggil, Andine membalik badan. Ia tersentak kaget saat mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah Andra. "Tuan Andra?" ucapnya pelan lalu pergi dari sana dengan cepat.
Andra menyusul kepergian Andine. Wanita itu bergerak menuju atap. Tempat privat yang tidak banyak orang bisa berada di sana.
"Andine, jangan pergi. Saya ingin menyampaikan sesuatu," kata Andra mengekor di belakang Andine.
"Tuan, pergilah. Tidak ada yang perlu Tuan sampaikan pada saya," kata Andine sambil menutup pintu.
Andra menahan Andine yang ingin menutup pintu. Mudah baginya memuat Andine mengurungkan niat itu, sebab tenaganya jauh lebih besar dari Andine.
"Tuan, saya sedang bekerja. Lebih baik Tuan pergi saja." Andine berucap dengan kepala tertunduk. Ia tidak berani menatap mata Andra.
"Tatap mata saya jika kau sedang bicara dengan saya," tukas Andra.
"Tidak, Tuan. Saya tidak berani melakukan itu," ucap Andine masih dengan kepala tertunduk.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com