Malam sebelum keberangkatan ke Bali, Andine dan Andra masing-masing sibuk menyiapkan barang bawaan mereka. Raut wajah Andine terlihat begitu semringah, ia memasukkan beberapa potong pakaian ke dalam koper, tak lupa beberapa barang bawaan yang lain.
Gadis itu sangat antusias untuk keberangkatannya besok, sebab ini adalah kali pertamanya ia melakukan liburan bersama dengan sang suami selama pernikahan, ia menganggap bahwa ini adalah sebuah bulan madu yang tertunda.
Tidak sama seperti sang istri, Andra justru merasa uring-uringan. Setelah menyiapkan beberapa pakaian dan barang yang akan dibawa selama menginap di Bali, lelaki itu memilih mengempaskan duduk di atas sofa dengan perasaan campur aduk. Antara kesal, juga marah. Jauh dari dalam hatinya ia sungguh menolak, tetapi bagaimanapun juga pria itu tetap harus menjalaninya.
"Hadiah tapi petaka," gumam Andra dengan mimik muka menahan kesal, ia mendengkus sambil mengusap wajah yang kusut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com