NIAR: Trauma Itu Masih Ada!
"Aku di depan!" Ucap mas Vian dalam pesannya.
Tepat pukul enam belas mas Vian menjemput ku. Setelah ku terima pesan itu. Lekas ku tinggalkan ruang dosen dan menemui mas Vian di halaman gedung pasca sarjana Unair.
Masuk aku ke dalam mobilnya. Lalu...
"Kita makan di luar ya!" Ajaknya tiba-tiba.
Aku terkejut. Sungguh sangat terkejut. Sebab belum pernah mas Vian mengajak ku makan malam di luar. Sebab, ia bulan tipikal orang yang suka jajan. Dan lebih suka masakan rumahan bahkan sekedar tahu dan kecap manis.
Namun sore ini... Bahkan mimik wajah dinginnya sejak malam pun telah berubah ketimbang pagi tadi. Sore ini ia kembali menjadi suami ku yang begitu hangat.
Mas Vian membawa ke sebuah caffe. Tempat kami dulu kami bertemu dan menyetujui perjodohan kami waktu itu. Bahkan ia juga memilih tempat yang sama. Juga dengan minuman yang sama.
"Kenapa tiba-tiba mas Vian membawa saya ke sini?" Tanya ku.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com