Duri-duri kecil kembali melesat dengan banyaknya ke arah Sin yang berada di bawah. Kecepatan Sin dalam menciptakan panah sihirnya pun berkurang. Sejatinya saat itu Sin sudah hampir menangis karena sudah terlalu lelah bahkan hendak menyerah. Sin mengira kalo Putri melancarkan serangan yang sama dengan pola yang sama pula. Tenaganya sudah mulai melemah sedang Putri masih kuat melakukan serangan yang serupa.
"Apa aku menyerah saja ya sebelum pingsan? Tapi nanti Tan pasti akan marah padaku kalo aku menyerah," pikir Sin berulang kali.
"Takluklah dengan ini! Aku pasti akan membalaskan dendamku dengan mengalahkan Sin, Rebecca!" batin Putri.
Ratusan duri itu kembali menghujani Sin yang berlapiskan perisai angin di bagian depannya. Siapa sangka kalo ternyata duri-duri tersebut adalah duri yang berbeda dari sebelumnya. Sekilas memang mirip namun pergerakannya pun sudah jelas berbeda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com