webnovel

Nafsya memancing nafsu Rizam

"Gak apa - apa,kayaknya Ibuku juga belum tidur"

"Oke,aku kesana sekarang"

"Siap,hati - hati ya"

Lalu Rizam pun langsung keluar dari rumahnya tetapi sebelumnya dia meminta izin terlebih dahulu.Saat dia sudah membeli makanan,lalu langsung menuju ke rumah Nafsya,saat sudah sampai,dia langsung mengetuk pintunya.

Kemudian Nafa langsung membukakannya,

"Eh Rizam,ada apa dateng malem - malem?"

"Tadi Nafsya minta dibeliin makanan,katanya dia takut buat keluar malem"

"Ouh yaudah,silahkan masuk!"

Saat Rizam sudah masuk ke rumahnya lalu Nafa langsung berteriak,

"NAFSYA...INI RIZAMNYA SUDAH DATANG!"

Dengan cepatnya Nafsya keluar dari kamarnya,dengan keadaan memakai pakaian dalam saja.Lalu Rizam yang melihatnya langsung terkejut.

"Kamu kenapa gak pake baju dulu?" tanya Nafa

"Aku laper Bu,lagian Rizam tuh gak nafsuan kayak cowok lain"

"Bagus dong kalau kayak gitu,yaudah sana makan sama Rizam"

Kemudian Nafsya langsung mendekati Rizam,kemudian langsung menyantap makanan yang tersebut.

"Sayang...Sana pakai baju dulu!nanti masuk angin loh"

"Gak ah,males banget yang.Lagian aku udah biasa kayak gini kok"

Rizam hanya diam saja dan tak bisa berkata apa - apa lagi.Walaupun Nafsya berada dihadapannya tetapi Rizam bisa menahan nafsunya.Saat Nafsya sudah selesai makan lalu Rizam pun langsung berbicara,

"Sayang,aku pulang sekarang ya?"

"Ouh iya,makasih ya udah mau beliin makanan buat aku"

"Iya sama - sama sayang"

"Aku anter kamu kedepan ya"

"Jangan!nanti kamu masuk angin"

"Kan tadi aku udah bilang,udah ah,nanti terlalu malam"

Lalu mereka langsung keluar rumah,saat Rizam ingin menaiki motornya lalu Nafsya langsung menarik tangan Rizam sambil berbicara,

"Sayang,tunggu sebentar!"

Kemudian Nafsya pun langsung mencium bibirnya Rizam lalu memeluknya,Rizam hanya diam saja karena merasa sangat terkejut.

Setelah itu,Nafsya pun dibuat terkejut juga karena dia telah memancing nafsunya Rizam,namun Rizam hanya diam saja.

Dia pun merasa semakin bangga kepada Rizam,lalu Nafsya langsung berhenti melakukannya dan berbicara,

"Sayang,kok kamu kuat banget ya menahan nafsunya?"

"Ouh berarti benar dugaanku,jadi dari tadi itu kamu mencoba buat mancing nafsu aku kan?tenang aja,aku gak seperti Zevin yang tak bisa menahannya"

"Aaaaaa,kok aku makin kagum aja ya?"

"Udah ah,aku mau pulang sekarang.Kamu masuk aja sana!gak baik loh,nanti kalau ada cowok yang lewat,bisa aja dia sama seperti Zevin"

"Gak akan ada,sekarangkan udah malam"

Namun ternyata apa yang Rizam bilang benar,saat dia ingin menaiki motornya,tiba - tiba ada seorang remaja laki - laki yang tak sengaja lewat sekitar rumah Nafsya.Saat dia melihat Nafsya,lalu dia sangat tergoda melihatnya.

Saat Rizam sudah mengendarai motornya,lalu remaja laki - laki tersebut langsung berlari ke arah Nafsya hingga menindihnya.Dan kini dia berada diatas tubuhnya Nafsya.Namun Nafsya yang sangat terkejut pun langsung berteriak,

"AAAAAAAAAA"

Remaja laki - laki tersebut langsung mencium bibir Nafsya,namun Rizam yang belum jauh pun langsung kembali ke rumah Nafsya.Kemudian Rizam yang melihat remaja laki - laki yang menindih tubuh Nafsya dan ingin membuka pakaian dalamnya Nafsya,lalu Rizam dengan cepatnya mendorong remaja laki - laki tersebut.

Kemudian Rizam langsung menghajarnya hingga babak belur,kemudian dia langsung berlari.Lalu Nafsya langsung memeluk Rizam sambil menangis.

"Sayang,maafin aku ya.Aku nyesel gak ngedengerin kamu"

"Udah lupain aja,sekarang masuk ya"

Lalu Nafsya pun langsung masuk ke dalam rumahnya.Kemudian Rizam pun langsung mengendarai motornya lagi.Saat beberapa lama kemudian,Rizam pun sampai dirumahnya dan langsung masuk ke kamarnya.

Sementara itu,Narina dan Nadia tiba - tiba saja terbangun dari tidurnya karena mereka merasa sangat lapar.Lalu Narina pun langsung berbicara,

"Nad,kamu laper jugakan?"

"Iya,yaudah kita ke dapur yuk!"

"Ngapain?emangnya kamu bisa masak?"

"Gak"

"Yaudah kita keluar aja yuk cari makan!"

"Bentar,aku ganti baju dulu"

"Cepetan!jangan lama - lama!"

Nadia langsung mengganti pakaiannya tanpa merespon perkataan Narina.Setelah itu,mereka berdua pun langsung keluar dari rumahnya.Kemudian mereka langsung berjalan untuk mencari pedagang makanan.

Dan tak lama kemudian,mereka menemukan Seorang pedagang sate,mereka pun langsung menghampiri pedagang tersebut.Lalu Narina langsung berbicara,

"Pa...Beli satenya ya seratus tusuk"

Pedagang tersebut pun langsung terkejut lalu membalikkan badannya ke arah Narina dan Nadia.Kemudian pedagang tersebut pun langsung berbicara,

"Kalian berdua manusiakan,bukan setan?"

"Maksud Bapak,kita itu sundel bolong?" tanya Nadia

"Ih Bapak aneh - aneh aja,mana ada sundel bolong yang masih anak - anak kayak kita" respon Narina

"Ouh iya,maaf Dek.Bapak buatin sekarang ya"

"Nah bagus,lagian kita makan satenya berdua kok,gak seratus tusuk dimakan sendiri"

Pedagang sate tersebut pun merasa sangat malu sekali.Tak lama kemudian,sate tersebut pun sudah jadi.Lalu Pedagang tersebut langsung menghidangkannya,kemudian Narina langsung bertanya,

"Bapak jual lontongnya jugakan?" tanya Narina

"Iya,Bapak menjualnya"

"Nad,kamu mau lontongnya juga kan?"

"Iya,lima aja"

"Yaudah Pa,kita mau sepuluh lontongnya"

Pedagang sate tersebut pun semakin terkejut sambil terdiam.Narina yang melihatnya pun langsung berbicara,

"Bapak kok malah diam?"

"Ouh iya,maaf Dek.Bapak ambil lontongnya sekarang"

Lalu pedagang sate tersebut pun langsung mengambil lotongnya.Setelah diberikan kepada Narina dan Nadia,lalu mereka berdua langsung memakannya.

Saat beberapa menit kemudian,mereka berdua pun akhirnya selesai menghabiskan sate dan lontongnya tanpa ada sisa.

Kemudian mereka berdua langsung membayarnya.Setelah itu,mereka langsung berjalan menuju ke rumahnya.

Saat sedang diperjalanan mau pulang,tiba - tiba ada dua orang remaja laki - laki yang menghadang mereka.

"Hai cantik,mau pada kemana?ikut abang yuk!" tutur salah satu remaja laki - laki tersebut

"Apaan sih!" respon Nadia dengan juteknya

Lalu salah satu dari mereka langsung mengusap tangannya Nadia sambil berbicara,

"Jangan jutek gitu dong,cantik!"

Melihat kelakuan remaja laki - laki tersebut,lalu Nadia langsung menghajarnya hingga membuat remaja laki - laki tersebut tersungkur.Kemudian remaja laki - laki yang satunya lagi pun langsung terkejut melihatnya.

"Sebaiknya bawa tuh temen kamu pergi!sebelum kita bikin kalian babak belur"

"Kalian pikir, kita takut sama kalian"

Lalu remaja laki - laki yang tersungkur tersebut pun langsung berdiri,kemudian mereka langsung menyerang Narina dan Nadia.

Tak membutuhkan waktu yang lama,mereka berdua dengan mudahnya mengalahkan kedua remaja laki - laki tersebut.

"Nadia,ayo lari!" ajak Narina

Chương tiếp theo