Tentu, urusan dengan Tiara, aku ingin hanya tentang urusan asmara. Aku tidak ingin melihatkan dia dengan duniaku, atau dia tahu apa yang sebenarnya kukerjakan.
"Apa rencanamu dalam waktu dekat?" tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Menerbitkan novelku," jawabnya singkat.
"Tentang?"
"Kau pasti akan tahu setelah novel itu terbit."
Dia tersenyum kepadaku. Hari semakin malam. Dia menegakkan punggungnya, lalu menyuruhku untuk segera tidur di kursiku. Atau terserah mau melakukan apa saja. Asal jangan mengajaknya bicara. Katanya, dia mau melanjutkan beberapa halaman naskahnya. Dia tidak bisa mengetik kalau aku terus mengajaknya bicara.
Aku pun langsung tidur.
Minggu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com