...ratusan, deh!" ucapnya.
Selain Pablic relation di toko buku, dia juga menjadi ibu kos di tempat itu. Om nya, si pemilik kos memercayai Mutia untuk mengelola kos itu sejak setahun terakhir. Sekalian dia juga bisa tinggal di sana.
"O.. iya, aku baru ingat. Maaf ya, nomor ponsel kamu aku dapat dari Doli."
"Ya udah, nggak apa-apa." Aku sudah menduganya, siapa lagi yang tahu nomorku yang kenal dengan Mutia kalau bukan Doli.
Malam itu kami berbicara dengan panjang lebar. Tentang pekerjaannya dan tentang kenapa aku memilih menjadi seorang penulis. Yang kuceritakan pada Mutia, sebenarnya sama dengan yang kuceritakan padamu tentang kenapa aku ingin jadi penulis. Mutia juga menceritakan tentang dirinya, sebenarnya dia bekerja di sana juga atas pertimbangan orangtuanya. Ibunya tak mengizinkan Mutia pergi ke luar kota seperti pergi ke Jakarta. Karena itulah dia bekerja di kota ini. Sebagai anak bungsu, dia memang tak pernah membantah ibunya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com