BAB33

"Aku dan Santi sedang mempersiapkan acara pernikahan kami." Suara Panjul yang terdengar tidak kalah bahagia dari Santi.

Aku tidak bisa berkata apa-apa, "Aih! Gila. Kalian udah mau duluan aja. kalian kan baru kuliah. apa nggk terlalu cepat" Kabar itu benar-benar sebuah kejutan. Bagaimanapun, aku mengenal mereka sudah sangat lama, "Ini kabar paling baik dan bahagia yang aku dengar hari ini.

"Ah lupakan lah, nggk usah terlalu dipikirin. Jadi kapan rencana pernikahannya?"

"Tiga bulan lagi. Kamu pasti datang kan, ya?"

"Pasti! Aku pasti datang, Santi. Selamat, ya. Kalian memang keren!"

   Itulah salah satu hal yang menyenangkan hari ini. Di rumah, selain kedua orangtuaku, selain anak-anak didik Rumah Pakaian yang semakin hari semakin membanggakan. Si kembar—Hasan dan Husain—juga selalu bisa menghiburku. Saat tiba-tiba hatiku mulai rindu dengan Anisa, merekalah yang selalu setia meyakinkan aku.