Sudah 15 menit yang lalu Davin duduk pada bangku meja kerjanya. Ekor matanya melirik pada meja kerja Alisa yang masih kosong. Netra lelaki berwajah dingin itu mendadak tajam. Ia paling tidak menyukai sebuah keterlambatan. Ia adalah contoh lelaki yang disiplin dan tepat waktu di kantor itu. Maka dari itulah Davin terpilih menjadi CEO perusahaan milik Nico.
"Lihat saja, sampai kamu di sini, aku akan memberikan hukuman kepadamu!" cebik Davin membuang tatapannya sinis dari meja kerja Alisa ke arah pintu ruangan.
Suara ketukan pintu mengalihkan tatapan Davin. Seorang lelaki berseragam office boy membawa nampan berjalan mendekat ke arahnya. Lalu meletakkan secangkir kopi di atas meja. Dengan sopan Akbar memutar tubuhnya menuju ke arah pintu. Belum sempat Akbar membuka pintu, lelaki berwajah dingin itu sudah memuntahkan kopi yang baru saja ia sesap.
Srrrrppp ... Cuih
Deg!
Jantung Akbar seolah berhenti berdetak. Sebuah hal buruk pasti akan terjadi saat ini setelah ini.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com