Rahel telah mengemasi semua barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper. Tidak ada lagi air mata yang berjatuhan membasahi pipi. Satu jam lagi Bima akan tiba di Anyer untuk menjemputnya. Kebetulan lelaki itu kini sedang berada di kota Cilegon untuk menghadiri sebuah rapat partai.
"Mbak, jangan pergi Mbak!" pinta Bibik pada Rahel yang mendudukan tubuhnya di bibir ranjang. Satu tangan Rahel terulur mengusap lembut pada kening Alisa yang tengah terlelap di atas ranjang.
"Kasihan Non Alisa jika harus bergonta-ganti pengasuh dan pasti Non Alisa akan sangat merindukan Mbak Rahel," tutur Bibik menjatuhkan tatapan sedih' pada Rahel.
Rahel tidak bergeming. Sebelum ia menarik tubuhnya menjauh dari Alisa, sesat gadis itu menjatuhkan kecupan kecil kepada Alisa sebagai salam perpisahan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com