Nico merutuki dirinya sendiri atas ucapan yang baru saja terlontar. Gamuruh di dalam dada memaksa Nico memuntahkan semua kekesalannya pada pengasuh Alisa. Apalagi menyangkut Alisa putri semata wayangnya. Siapapun akan Nico lawan.
"Sepertinya dia benar-benar akan pergi, Tuan!" lirih Bibik menjatuhkan tatapannya ke arah pintu yang terbuka. Sama seperti dengan apa yang sedang Nico lihat saat ini. Dimana wanita bertubuh tambun itu menghilang.
Beberapa kali Nico menghela nafas panjang untuk melegakan kerongkongannya yang kembali terasa sesak. Satu tangannya menyugar rambutnya hingga berantakan. Penyesalan terlihat dari wajah Nico.
"Dorong aku ke dekat Alisa!" lirih Nico, menyadarkan Bibik yang masih melihat ke arah pintu keluar.
"Baik Tuan!" gegas Bibik mendorong kursi roda Nico semakin mendekat ke arah ranjang.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com