Rahel tergeragap. Ia sangat menyesali ucapannya. Bagaimana bisa kata-kata itu keluar dari mulutnya.
"Belajar dari chef terkenal itu tidak murah, loh!" seloroh Nico memberikan jeda pada gerakan sendok yang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Netranya menatap intens pada Rahel yang memasang wajah serba salah.
"Tapi emang sih, makanan kamu enak sekali. Ehm ... Sekelas makanan di restoran bintang Iima," puji Nico dengan mulut penuh makanan.
Rahel meringis, "Maksud saya belajar sama Chef terkenal yaitu simbok aku dikampung, Tuan!" ucap Rahel mengigit bibir bawahnya sebelum muncul opini-opini lain dari Nico.
Rahel tidak mungkin mengatakan pada Nico jika dirinya pernah belajar dengan chef terkenal di Indonesia meskipun tanpa sepengetahuan Tuan Angga.
"Apa? Simbok kamu seorang Chef terkenal?" Nico membulatkan matanya, hampir saja ia tersendak karena terkejut. Dengan cepat Rahel menyodorkan segelas air putih pada Nico.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com