"Baik, besok akan aku antar. Kirim saja alamat kamu!" ucap Nico dengan nada ketus. Sekilas ia melirik pada Rahel yang masih duduk di bangku meja makan. Berpura-pura tidak mengawasinya, padahal ia tau betul jika Rahel sedang mendengar pembicaraannya.
"Sofia!" ucap Nico. Entah mengapa ia seperti ingin memberi tau Rahel tentang seseorang yang baru saja melakukan panggilan telepon padanya. Agar gadis itu tidak penasaran.
"Oh ...!" Gadis dengan rambut pajang tergerai itu membulatkan mulutnya yang mungil hingga membentuk huruf O.
"Katanya semua perhiasannya hilang, mungkin juga termasuk kejahatan Bibik," ucap Nico dengan nada santai.
"Apakah Tuan anak memberikan juga perhiasan itu pada Nyonya Sofia, jika perhiasan itu ditemukan," seloroh Rahel bangkit dari bangku, sekilas menatap lekat pada Nico.
"Sepertinya begitu. Karena aku tidak mungkin memakai perhiasan Sofia juga, kan?" balas Nico menaikkan kedua alisnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com