webnovel

Memar

Rafael mengalihkan wajah, menghindar dari tsume yang dipakai Arjuna.

"Brengs*k! Aku tidak punya masalah dengan kalian! Kenapa kalian menyiksaku seperti ini, hah?!" pekik Rafael. tak terima.

Eric mengambil langkah dan berdiri di sisi Arjun. Menepuk bahu Arjuna, ia lantas berucap, "Asal kau tahu, temanku ini tak pernah ragu dalam bertindak. Jadi, sebelum dia membuat wajahmu benar-benar mengerikan dan berakhir jomblo seumur hidup, sebaiknya kau mengaku saja! Di mana kau menyembunyikan Rinata, huh?!"

"Sudah kubilang aku tidak tahu!" Rafael memekik, gugup.

Crat!!

Rafael merasakan pipinya memanas. Detik berikutnya, ia merasakan cairan hangat keluar dari pipinya yang terasa perih.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

Chương tiếp theo