Braaakkk.
Aris menggebrak meja yang sontak membuat Doni berdiri, tapi tidak dengan Ardhan yang masih tenang di tempatnya.
" Kita kesini baik-baik buat bicara sama lo. Gak usah sok ya," ucap Doni pada Aris. Aris hanya menggeram marah. Jika tidak ada pengawas di sini mungkin Aris sudah menghajar Doni.
Ardhan menarik tangan Doni. Mengajaknya duduk agar tidak terbawa emosi menghadapi Aris.
"Udah, Don. Lu bakal capek kalau ngeladeni orang kaya dia," ucap Ardhan. Aris menggertakkan giginya. Doni menghela nafas panjang lalu kembali duduk di samping Ardhan.
" Gue cuma mau bilang. Tentang gue yang tidak menerima surat atau apapun itu dari adik lo. Gue emang gak nerima surat itu. Dan lo bisa tanya ke Doni," ucap Ardhan menatap tajam ke arah Aris.
Aris hanya mengepalkan tangannya di atas meja. Merasa tidak puas dengan pernyataan Ardhan baru saja.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com