"Alex!!!" Panggil Naura saat melihat Alex yang baru saj keluar dari dalam mobilnya.
Naura dan Alex sama sama berada di parkiran sekolahnya.
Naura langsung menghampiri Alex yang berjalan meninggalkannya.
"Lo udah sarapan belum Lex?" Tanya Naura yang kini sudah berada di samping Naura.
"Ngapain lo nanya nanya?" Ucap Alex ketus.
"Karena gue perduli sama lo dong."
"Bacot lo."
"Loh kok bacot sih, kan gue emang peduli sama lo."
"Hemmm serah lo." Ucap Alex sambil mempercepat langkahnya.
"Ihhh tungguin dong Lex. Kok lo malah tinggalin gue sih" Ucap Naura sambil berlari kecil mengejar Alex yang sudah jauh di depannya.
"Gimana luka lo? Udah mendingankan?"
"Hemmmm yaaaa."
"Perbannya udah di ganti belum?"
"Nanti."
"Kok nanti sih? Kalo nanti lukanya infeksi, lo mau kaki lo di amputasi? Lo mau buntung?"
Alex langsung menghentikan langkahnya hingga membuat Naura yang tepat berada di belakangnya menabrak punggung laki laki itu.
"Aduh, kalo lo mau berenti jangan rem tiba tiba dong. Sakit nih kepala gue." Ucap Naura sambil mengelus elus kepalanya yang tadi menabrak punggung keras milik Alex.
"Lo doain gue buntung?" Tanya Alex yang kini sudah menatap lekat ke arah Naura.
"Ehhhh, kapan gue doain lo buntung?"
"Tadi."
"Itu bukan doain kali, gue cuman bilang kalo lo ngak rajin ganti perban di kaki lo, nanti luka lo bisa infeksi, dan kalau infeksi kan berarti kaki lo bakal di amputasi dan kalau kaki lo sampai di amputasi berarti lo bakal buntung. Jadi apa yang gue ucapin itu semuanya fakta bukan malah doa.... mphhhh."
Naura langsung terdiam saat Alex tiba tiba membekap mulut Naura dengan telapak tanganya.
"Njir.... jantung gue bener bener ngak aman nih. Alex tutup mulut gue pake tangannya? Mana tangan dia harum banget lagi. Gila sih." batin Naura sambil menatap Alex.
Mata Alex dan Naura bertemu, mereka saling menatap satu sama lain hingga tiba tiba Alex tersadar dan langsung menurunkan tangannya.
"Lo ngak capek ya ngomong panjang lebar kayak gitu?"
"Kalo sama lo mah gue ngak akan capek kali, mau ngomong sepanjang apapun gue siap asalkan ngobrolnya sama lo."
"Tapi gue ngak sudi ngobrol sama lo."
"Sekarang aja lo ngomong gitu, nanti lama lama juga lo bakal kesemsem sama gue." Ucap Naura dengan penuh percaya diri.
"Ngak usah ngarep apa apa sama gue."
"Lo ngak akan bisa bohongin perasaan lo Lex."
"Bacot banget." Ucap Alex dan pergi meninggalkan Naura yang hanya tersenyum kecil di sana.
"Gue pasti bakal bisa dapetin lo Lex. Sekarang lo bisa ngak mandang gue, lo masih gue ijinin oleng sama cewek lain. Tapi jangan lama lama ya ganteng, gue takut kalau nanti gue merasa bosen buat ngejar lo." Teriak Naura yang ia yakin masih bisa di dengar oleh Alex.
"Dan gue bakal tunggu sampai lo bener bener bosen buat ngejar gue, dan milih untuk mundur dengan sendirinya." ucap Alex pelan sambil melanjutkan langkahnya.
***
"Oke, sekarang kalian semua baris yang rapih, dan bentuk barisan menjadi 4 banjar." Ucap pak Agus kepada anak anak kelas 11 IPA 1 yang kebetulan memiliki jadwal pelajaran olahrga untuk hari ini.
"Oke, sebelum kita lanjutkan kegiatannya, kalian silahka lakukan pemanasan dulu dan Alex, silahkan kamu pimpin pemanasan kita seperti biasa." Ucap Pak Agus sambil menunjuk ke arah Alex.
"Maaf pak, sepertinya saya tidak bisa ikut olahraga untuk hari ini. Kaki saya lagi luka, kemarin jatoh dari motor." Ucap Agus.
"Oh, kenapa kamu bisa jatuh dari motor? Kamu ugal ugalan di jalan ya?"
"Ngak kok pak, mungkin jalanannya aja yang licin."
"Hemm ya sudah kalau gitu. Sekarang kamu ke UKS aja, dan jangan banyak gerak dulu biar luka kamu cepet sembuh."
"Iya pak, makasih."
"Kalau gitu saya permisi ya pak." Ucap Aex sambil berjalan pinjang meninggakan area lapangan sekolahnya.
Saat Alex sudah mulai menghilang dari pandangan pak Agus dan teman temannya, tiba tiba Naura memikirkan sebuah ide menarik.
Naura tersenyum tipis saat memikirkan idenya tadi.
"Aduh..... ahhhh sakit banget... aduhhh sakit." ucap Naura sambil meringis menekan nekan perutnya.
Pak Agus dan teman temannya langsung panik saat melihat Naura yang kini sudah meringkuk di tanah.
Icha langsung menghampiri Naura.
"Ehhh lo kenapa Ra? Lo sakit ya?" Tanya Icha panik sambil menempelkan tangannya di kening Naura.
"Tapi lo ngak demam kok." Ucap Icha lagi saat merasakan suhu di kening Naura yang masih normal normal saja.
Naura langsung menatap Icha sambil memainkan matanya.
"Lo bantu gue dong njir, gue mau ikut ke UKS bareng Alex." Bisik Naura pada Icha dengan suara pelan.
Icha yang baru mengerti akan ide jahil Naura langsung terkekeh kecil, untung saja tidak di lihat oleh pak Agus.
"Asam lambung lo kambuh ya Ra? Atau lo lagi mens? Perlu gue beli pembalut ngak?" Tanya Icha yang spontan membuat semua orang tertawa.
Naura langsung menatap tajam ke arah Icha.
"Lo kenapa malah ngomong gitu bangsat, lo mau permaluin gue ya?" Bisik Naura lagi.
"Kenapa kalian malah bisik bisik kayak gitu? Dan kamu Naura, kamu sebenarnya kenapa? Kok kamu kayak kesakitan gitu?" Tanya pak Agus.
"Aduh sakit banget pak perut saya. saya ngak kuat." Ringis Naura.
"Kayaknya asam lambung Naura kambuh deh pak. Naura ini punya asam lambung pak, dan itu udah akut loh." Ucap Icha.
"Awas aja lo nanti ya Cha, lo niat bantuin atau malah mau nyumpahin gue?"
"Ini kan namanya bantuin, udah lo tenang aja akting gue ngak akan gagal kok."
"Akting ya akting, ngak usah sampeh sumpahin gue kayak gitu kali njir."
"Jadi kamu lagi sakit? Kenapa ngak ngomong aja dari tadi."
"Saya ngak papa kok pak, saya cuman butuh istirahat bentar doang kok."
"Ya udah kalau gitu, sekarang kamu ke UKS aja, ngak usah ikut olahraga dulu." Ucap pak Agus.
"Nah bener kan apa kata gue. Akting gue pasti bakalan berhasil." Bisik Icha lagi.
"Ini mah karena akting gue kali."
"Ya udah ya pak, kalau gitu saya pamit ke UKS dulu." Ucap Naura sambil berusaha bangkit dari tanah.
"Kamu bisa jalan sendiri? Atau kamu perlu di anter sama Icha?"
"Ohhh ngak papa kok pak, saya sendiri aja. kasian juga Icha kalau sampai tertinggal olahraganya cuman karena saya." Ucap Naura sambil tersenyum kecil melihat wajah Icha yang sudah melotot ke padanya.
"Ya sudah kalau begitu, kamu bisa istirahat di UKS sekarang. Dan hati hati."
"Iya pak makasih. Saya permisi ya pak."
"Iya silahkan."
Naura melangkahkan kakinya perlahan untuk meninggalkan area lapangan itu dengan sebuah senyuman kecil di wajahnya.
"Sekarang kalian balik ke barisan kalian masing masing, dan untuk pemanasan kali ini, silahkan dipandu oleh Icha."
"Lah kok jadi saya sih pak?" Ucap Icha tak terima.
"Emang kamu kenapa? Kamu lagi mens makanya ngak bisa pimpin pemansan doang?"
"Ihhh bapak mah." Sungut Icha lalu maju ke barisan paling depan dan mulai memandu pemanasan kepada teman teman kelasnya.
"Sorry ya pak Agus, Naura udah bohong sama bapak. Ini demi mengejar cinta saya yang sekarang lagi ada di UKS pak, dan Alex i'm coming baby." Ucap Naura kecil lalu berjalan cepat menuju ruang UKS tempat Alex berada.
"Sekarang lo bisa ngak mandang gue, lo masih gue ijinin oleng sama cewek lain. Tapi jangan lama lama ya ganteng, gue takut kalau nanti gue merasa bosen buat ngejar lo"
~Naura~