webnovel

Hampir Lupa Akan Janji (Pov)

Adam hanya terdiam dan tidak menimpali apa yang di katakan oleh Toni barusan. Karena sejujurnya memang Adam sudah merasakan suka terhadap Riko, meskipun tanpa dia akui secara langsung.

Tanpa menjawab apa yang di katakan oleh Toni barusan aku memilih untuk diam dan tidak mengatakan apapun kepada Toni. Dari pada panjang urusannya mendingan aku diam saja tanpa menghiraukan apa yang dia ocehkan sekarang.

"Anjir ini Instagram si Riko?" Ujar Toni sambil merapatkan dirinya ke arahku.

Dan sekali aku tidak menanggapi apa yang dia tanyakan barusan, meskipun aku tahu bahwa itu memang Instagram Riko. Ya gimana lagi memang dia salah satu orang yang terkenal di kota ini jadi wajar saja jikalau dia selalu masuk dalam iklan Instagram resminya Kota Pelangi.

"Hmmm kenapa" Jawab Adam dengan malas, sambil menyandarkan kepalanya ke sofa dan memejamkan matanya.

"Anjir lo udah di follback sama dia loh, gue juga mau dong!" Ujar Toni merengek kepada Adam.

"Minta aja sendiri!" Jawab Adam dengan singkat dan memalingkan wajah dari Toni. Dengan tidak sadar bahwa sebenarnya Adam merasa risih dan cemburu di saat Toni selalu mengungkit dan menanyakan tentang Riko, meskipun sekali lagi bahwa Adam melakukan hal itu dengan tidak sadar.

Hmmm kenapa sih dengan ku ini kok tiba-tiba menjadi terlalu seperti overthinking, overprotective kepada Riko, ataukah ini adalah sebuah perasaan yang di maksud? Pikir Adam dengan dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu, Adam memutuskan untuk mengambil novel "I Love My Brother" Yang dia pinjam dari Riko.

Entah apa yang sedang dia pikirkan hingga memutuskan untuk membacanya di jam segini.

Adam duduk santai di meja belajarnya sembari membolak-balikan halaman dari novel tersebut. Tidak sengaja bahwa Adam membuka di halaman bagian akhir dimana disana sudah tertera sebuah penjelasan tentang si penulis.

Hah ternyata cerita ini masih on going di online?. Adam mungkin tidak akan pernah tahu jikalau novel yang sedang ia baca itu memang sangatlah booming di sebuah aplikasi khusus untuk membaca novel. Nama aplikasi nya adalah Webnovel. Dimana cerita "I Love My Brother" Ini juga di rilis disana, sesuai informasi yang berada di halaman paling akhir.

Adam merogoh sakunya untuk menemukan ponsel miliknya, karena ini adalah mode paling aman  di saat membaca sebuah novel, yaitu berada di dalam HP. Jadi tidak perlu repot-repot dalam membawa buku kesana-kemari.

Ehhh jadinya nanti perpustakaan ku gak laku dong? Ahh tapi kan bagi yang suka membaca novel secara langsung pasti mereka akan tetap datang ke perpustakaan ku. Pikir Adam sambil mendownload aplikasi Webnovel di ponselnya.

Setelah selesai mendownload Adam langsung masuk dan membuat akun, dan judul novel yang pertama yang dia cari adalah  "I Love My Brother"

Dia terkejut dengan serius pada saat melihat bahwa pembaca novel tersebut sudah mencapai ratusan ribu hampir juta malahan.

Adam pun langsung memasukkan ke dalam  daftar bacanya, segera dia membacanya setelah itu.

Toni yang merasa di diamkan oleh Adam itu hanya bisa diam duduk di sofa sambil bermain dengan HP nya, alih-alih dia bermain dengan ponselnya, Toni membuka aplikasi yang sama dengan yang di buka oleh Adam, dan dia melanjutkan untuk membaca novel yang selalu dia gemari untuk di baca. Ya salah satunya adalah "I Love My Brother"

Novel paling laris dan terkenal di Webnovel.

Keheningan terjadi di ruangan  saat ini, Adam yang sedang fokus membaca beberapa Bab di HP nya tidak memperdulikan apa yang sedang dilakukan oleh Toni. Toni pun demikian melakukan hal yang sama, jadi seolah bahwa ruangan itu kosong tak berpenghuni untuk beberapa saat.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat lonceng jam besar kota telah berbunyi menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul enam sore menjelang malam. Adam dan Toni yang mendengar lonceng tersebut langsung terkesiap dari duduknya dan saling memandang satu sama lain.

"Astaga udah jam enam!" Adam berteriak dengan histeris karena dia ada sebuah janji dengan Riko, untuk makan malam hanya berdua saja.

"Kenapa Dam?" Tanya Toni yang masih  bingung karena melihat ada jalan mondar-mandir di ruangan.

"Aku lagi ada janji makan malam sama seseorang! Dan aku belum siap sama sekali gara-gara keasyikan membaca novel barusan!" Jawab Adam sambil menggaruk kepalanya yang bahkan tidak gatal itu.

"Ya udah buruan mandi!" Sahut Toni melemparkan handuk yang berada di dekat sofa.

"Thanks!" Jawab Adam sambil menangkap handuk yang di lemparkan oleh Toni, dan bergegas untuk segera mandi.

Dia sengaja tidak membuka ponselnya meskipun tahu  bahwa ada beberapa notifikasi pesan masuk. Dia langsung memutuskan untuk segera mandi.

Toni yang masih duduk di sofa itu hanya diam sambil menyangga dagu dengan tangannya, menghentikan aktivitas membacanya setelah tahu bahwa Adam hendak pergi keluar makan malam dengan seseorang.

Di rumah sendiri dong gue setelah ini? Ya masa aku cuma duduk disini tanpa ngobrol sama siapapun rasanya gak bakalan worth it. Pikir Toni sambil mengutak-atik ponselnya untuk mencari sesuatu.

Tempat yang wajib di kunjungi di Kota Pelangi

Pencarian itu dai cari di Google, dan menemukan beberapa tempat yang bagus untuk di datangi pada malam hari.

"Wah bagus ini, rasanya kesini aja deh! Ada maps nya juga kok!" Ujar Toni sembari bangkit berdiri dan mengambil handuknya.

"Lo mau kemana?" Tanya Adam yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru.

"Aku juga mau keluar hehe! Tenang aja aku ada acara sendiri kok, dan tenang aja aku gak bakalan tersesat karena ada maps yang bisa membantu kemana nanti aku akan pergi!" Jawab Toni menjelaskan semua yang kiranya hendak di tanyakan oleh Adam, dia sudah memborong nya kemudian masuk ke kamar mandi.

Karena dia tidak ada janji dengan siapapun, jadi dia lebih santai dalam mengambil waktunya untuk membersihkan diri.

"Aduh udah jam segini lagu!" Gumam Adam sembari tergesa mengenakan pakaian casual dan celana panjangnya yang tidak begitu formal. Hitam & putih menjadi warna outfit yang di pakai malam ini untuk sebuah janji temu.

"Aku Otw yah!" Balas Adam kepada seseorang yang hendak dia ajak makan malam bersama pada malam hari ini. Setelah beberapa pesan masuk darinya itu membuat Adam takut akan telat di malam spesial buatnya kali ini.

Riko hanya membalasnya dengan emoticon tersenyum pada saat Adam membalas pesannya yang sudah dari lima belas menit lalu dia kirimkan kepada Adam.

Hampir dua puluh menit Riko menunggu di salah satu restoran yang ternama di kota pelangi.

"Steak Gledek!"

Salah satu tempat yang lagi ramai di kunjungi oleh banyak anak muda di kota Pelangi, karena tempatnya yang sangat aesthetic berada di danau Panca Warna.

.

.

.

Chương tiếp theo