webnovel

Bab 11. MY DRAK SIDE

Di Laut pengetahuan Xiugo...

"Ah, sakit nya...di mana ini?" tanya Xiugo berusaha berdiri.

"Oh ya, inikan laut pengetahuanku mengapa aku jadi sampai ke sini?"

"Ah, aku baru ingat... Waktu itu aku bertarung habis habiskan dengan seorang player yang bernama Oskar."

"Orang itulah yang menyuruh 10

Player untuk membunuhku, andai aku tidak menggunakan mata ilahi aku tidak akan mengetahui nya."

Tak sampai beberapa saat kemudian terdengar suara lengkah kaki mendekat ke arah Xiugo, lengkah laki yang pelan dan penuh kesunyian di dalam gelap nya lorong,"Siapa itu?" tanya Xiugo dalam perasaan was was.

"Aku tidak pernah merasakan hal mencekam seperti ini, tapi mengapa setiap hentakan suara kaki ini yang semakin dekat membuatku semakin was was."

"Terlebih ini adalah laut pengetahuanku sendiri bagaimana mungkin ada seseorang selain aku di sini," tambah Xiugo lagi.

Bunyi lengkah kaki itu semakin mendekat dan semakin dekat, ketika Xiugo bersiap untuk hal terburuk nya nanti tiba tiba saja bunyi lengkah kaki itu berhenti dan tidak terdengar lagi," Sudah berhenti? "

Xiugo pun mendekat dan melihat ke dalam lorong itu nyaris tidak apa apa seolah dari tadi tak ada sesuatu yang terjadi ,"Apakah tadi itu hanya perasaanku saja."

Namun ketika ia berbalik badan, betapa terkejutnya Xiugo ketika muncul sosok seorang laki laki di hadapannya, dan yang lebih mengejutkan nya lagi ia tampak sangat mirip dengan Xiugo yang membedakannya hanyalah warna rambut dan matanya berwarna hitam.

"Si-siapa kamu?" ucap Xiugo terbatah batah.

Orang itu tidak langsung menjawab melainkan mengangkat telapak tangan nya ke arah Xiugo dengan pandangan kosong, "Aku adalah kau, tidurlah kau di sini wahai diriku yang baik..."

"A-apa!?"

Tiba tiba muncul sebuah ingatan sadis di kepala Xiugo yang membuat kepala nya sakit serta tubuh nya yang tiba tiba mulai kepanasan.

Ingatan itu berisi tentang ingatan masa kecil nya yang sangat indah ketika ia masih bersama ibu nya, dan hari hari canda tawa nya bersama sahabat kecil nya Andrea sampai ia bertemu dengan Dihyung sang cinta pertama nya, namun...

Semua itu lenyap di sapu angin, dan retak seperti pecahan kaca yang jatuh ke tanah di karenakan muncul nya pengkhianatan oleh orang orang yang di sayanginya.

Ingatan ini membuat kepala nya merasa sakit dan hati yang perih bagaikan tersayat serta tubuhnya yang panas bagai di rebus di air yang mendidih.

"Me-mengapa..."

MENGAPA KALIAN SEMUA MENGKHIANATIKU...!!!!

"A, a..apa salahku pada kalian, hiks...hiks...."

AAAAAAAAAGGHT!!!

Karena rasa sakit yang bercampur kecewa dalam hati Xiugo, tiba tiba muncullah sebuah rantai besi dari dalam tubuh Xiugo.

Yang dengan cepat melilit dan mengikat kencang tangan dan kaki Xiugo, pandangan nya pun mulai kabur menandakan ia akan segera pingsan, "Di-dihyung, Andrea...apa salahku pada ka, kali...an."

Di ruang dapur prajurit...

"Sudah dua hari Xiugo belum siuman, aku harap obat obatan ini akan menyembuhkan nya dengan segara," ucap Yuna sambil membawa obat.

Dalam dua hari ini akan di adakan kontes penerimaan murid baru akademi, Yuna adalah alumni angkatan 2 di akademi itu. Sudah 4 rasanya ia belajar di sana dan sudah menjadapat gelar kehormatan seorang senior, sementara Yuan Ru adalah angkatan pertama.

Yuna yang sudah menyiapkan obat untuk Xiugo di atas pan, mulai perlahan berjalan membawanya ke kamar Xiugo.

Setelah ia sampai dan membuka pintu nampak terkejutnya Yuna ketika melihat seorang laki laki tengah berdiri melihat ke luar jendela, laki laki itu menatap dengan pandangan kelam seolah sepi dalam kekosongan.

"Apakah itu Xiugo, namun..."

"Mengapa rambutnya menjadi hitam dan bola matanya berubah menjadi abu abu." gumam Yuna dalam hati.

"Xi-xiugo" ucap Yuna gemetar.

"Emmm..."

"Di mana ini?" jawab Xiugo dengan pandangan layu.

"Ini di ibu kota, apakah lukamu sudah sembuh?"

"Eeemm...ya kurasa begitu."

"Hehe... Syukurlah kalau begitu."

"Ada apa ini dia berbeda sekali dengan yang kemarinku temui, seolah olah dia yang sakarang tampak seperti orang asing." gumam Yuna.

Menyadari hal seperti ini Yuna merasa agak canggung dan bingung, namun yang lebih mengejutkan lagi ternyata Xiugo sudah naik lvl menjadi lvl 10.

"Ka-kau naik lvl lagi?" ucap Yuna terkejut.

"Emmm...aku rasa begitu," sahut Xiugo datar.

"Hey, ada apa denganmu kamu tidak semurung ini saat terakhir kita bertemu apa ada hal yang terjadi padamu?"

Xiugo pun tidak menjawab nya melainkan hanya terus menatap ke luar jendela, Yuna yang menyadari hal itu mulai merasa khawatir akan sifat Xiugo yang mulai berubah dari semenjak ia berpisah dengannya di gerbang ibu kota.

Malam hari nya Yuna menceritakan hal ini kepada Yuan Ru, bahwa Xiugo yang pernah ia temui bukan lah yang seperti sekarang. Yuan Ru pun paham maksud dari Yuna terlebih lagi dengan perubahan rambut nya, Yuan Ru berpikir bahwa sosok Xiugo yang kemarin menolong nya berambut putih itu terlihat sangatlah kuat dan tidak bisa di kontrol, melainkan yang sekarang rambutnya hitam ini terlihat sangatlah lemah bahkan lebih lemah dari player se lvl nya.

"Sepertinya jalan keluar untuk masalah ini adalah memasukkannya ke akademi! " jelas Yuan Ru.

"Akademi? Aku sebenarnya berpikiran begitu namun apakah anda tau bahwa Xiugo adalah satu satunya player yang lahir tanpa bakat job."ucap Yuna.

" Dan player yang terlahir tanpa bakat job adalah seorang hero sampah. "tambah Yuna.

" Yuna, menurutmu apa gunanya didirikannya akademi jika tidak bisa melatih anak didik nya sama sekali. "

"Adanya akademi bukan saja hanya memperkuat setiap player, namun juga dapat mencarikan dan mempercerahkan player untuk memilih job nya sendiri."

"Jadi kurasa memasukkan Xiugo ke dalam akademi adalah pilihan yang baik, aku yakin akademi akan membantu nya mencari job nya yang cocok untuknya." ucap Yura menjelaskan.

"Emmm...baiklah, nanti akan ku masukkan dia ke akademi besok."

Besok nya di Akademi...

"Ah, ini ya yang namanya akademi."

"Senior Yuna kemarin menjelaskanku tentang akademi dan merekomendasikanku di sini." ucap Xiugo.

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan pertama kali..."

"Emmm!!!"

Xiugo pun berjalan ke sisi lain akademi di sana ia melihat seorang kakek tua sedang bersandar di bawah rindangan pohon, sesampai nya di sana Xiugo pun membungkuk sebagai tanda hormat, "Hormat senior, aku adalah anak didik baru di akademi ini. Ini surat rekomendasi nya." ucap Xiugo.

"Oh, kamu anak yang di rekomendasikan panglima Yuna ya."

"Baiklah pergi ke asrama no kamarmu adalah 185, besok adalah hari pertamamu belajar." sahut kakek itu datar.

"Terima kasih senior, murid izin untuk pergi." ucap Xiugo lagi membungkuk.

Xiugo pun pergi berjalan menuju asrama, setelah Xiugo pergi tampak terpancar senyum di wajah kakek itu, "Anak yang sopan, belum pernah ku jumpai dalam beberapa angkatan ini."

"Kelak masa depannya akan cerah, namun..."

"Ada kegelapan yang menyelimuti hatinya."

Chương tiếp theo