Hari yang membosankan akhirnya berlalu.
Malam datang sesuai jadwal.
Dan Roby masih paling suka jika matahari terbenam.
Setelah mematikan lampu, dia sering setengah terjaga dan setengah bermimpi.
Dia akan mendengar Chila berkata lembut di telinganya. "Roby, peluk aku! Aku kedinginan!"
Pada malam seperti itu, dia sepertinya bisa merasakan suhu tubuhnya.
Dia masih bisa melihat garis mungilnya.
Samar-samar dia masih merasa bahwa gadis kecil itu masih ada di sini dan tidak pernah pergi.
Empat tahun kemudian.
Bandara Semarang.
Seorang wanita mengenakan kacamata hitam, jaket polka dot untuk tubuh bagian atas dan celana jins putih berlubang di bawahnya keluar dari pintu keluar bandara.
Dengan satu tangan, dia menyeret koper, dan dengan tangan lain, dia memegang sosok kecil yang imut.
Gadis kecil dan wanita itu mengenakan pakaian dan kacamata hitam yang sama. Berjalan di antara kerumunan, ibu dan anak itu sangat menarik perhatian.
"Bu, kenapa paman Samuel belum datang?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com