webnovel

11. Konsultasi

"Jadi hari ini, pertama kalinya anda membuka jendela kamar setelah 3 tahun?" Tanya dokter Gustian.

"Ya dok…"

"Dan, yang kamu lihat?"

Akupun menceritakan apa yang kulihat siang itu. Adikku Gilang dan seorang gadis manis, yang kucurigai kekasihnya, setidaknya seseorang yang dia sukai. Jendela kamarku tepat mengarah ke taman di rumah kami, mungkin mereka sedang asik berduaan di taman itu saat aku menyibak tirai.

"Hmm, itu mungkin merupakan peristiwa sepele bagi kebanyakan orang, tapi bukan untuk anda kan? Karena itu anda menghubungi malam-malam begini?"

Yah, aku minta tolong ke Qines agar menghubungi dokter Gustian, kukatakan aku akan menunggunya di dunia game. Tidak kusangka dia benar-benar datang, dedikasi dokter satu ini patut kuakui.

"Berapa lama anda tidak saling berkomunikasi dengan adik anda?"

"Sekitar dua tahun setelah saya mengurung diri, adik saya terlihat semakin membenci saya…"

"Mulai dari sana ya, dari info yang saya ketahui, selain dari ibu, anggota keluarga yang lain sudah benar-benar mengacuhkan anda ya? Interaksi anda dengan ibu anda pun sangat minim."

Aku bisa merasakan sang dokter menghela nafas di balik keyboardnya, "Ini konsultasi pertama kita, sebaiknya kita mengakrabkan diri dan tidak berbicara sesuatu yang terlalu berat dulu. Apa ada hal lain yang anda ingin ceritakan?"

Apa aku harus bercerita soal suara-suara itu? Tidak, tidak ini masih terlalu awal, seperti yang di katakan dokter Gustian. Tapi apa yang harus kuceritakan?

Masa laluku?

Tidak, aku belum siap untuk berbicara sejauh itu…

"Bagaimana nak Galih?"

"Maaf dok…"

"Sepertinya nak Galih belum siap untuk membuka diri sepenuhnya ya? Tidak apa-apa, kita coba pelan-pelan. Sekarang, kita kembali ke persoalan jendela ini tadi. Apa yang anda rasakan setelah jendela anda terbuka? Apakah ada perasaan rentan?"

"Se-sepertinya begitu…"

"Anda sudah tahu anda akan mengalami perasaan itu jika tetap membuka jendela, pertanyaannya, kenapa anda tetap melakukannya?"

"Karena, karena saya ingin berubah…"

Hening sejenak, aku tidak tahu apa yang dokter ini pikirkan.

"Bagus, bagus. Hal yang paling penting dalam kasus anda adalah keinginan dari dalam diri sendiri. Orang lain bisa menganjurkan atau memberi nasihat, tapi selama belum ada keinginan untuk berubah, semua akan jadi percuma. Apa yang mendorong anda? Apa yang mendorong anda akhirnya memiliki keinginan untuk berubah setelah selama ini?"

"Saya tidak tahu juga dok…"

"Apa ada suatu peristiwa yang terjadi belakangan ini?"

"Hmmm, saya  mulai menggambar lagi dok."

"Bagus, apapun bentuknya, produktifitas baik untuk kesehatan mental. Ada lagi? Ada lagi yang terjadi belakangan ini?"

Berpikir sejenak, akupun menjawab ragu,"Sebenarnya ada lagi dok, tapi ini kejadian di dalam game."

"Nak Galih, menurut pandangan nak Galih, apa kehidupan di dunia game ini palsu? Atau nak Galih merasa benar-benar hidup di sini?"

"Jujur, dunia game terasa lebih hidup untuk saya saat ini…"

"Jadi, peristiwa yang terjadi di sini pun tidak kalah pentingnya dengan peristiwa yang terjadi di luar kan?"

"Sepertinya, begitu…"

"Jadi, peristiwa major apa yang terjadi di dunia game ini, yang merubah pemikiran nak Galih?"

"Mungkin, berubahnya guild saya menjadi guild yang lebih serius."

"Guild? Bisa jelaskan ke saya?"

"Singkatnya, perkumpulan yang di bentuk di antara pemain. Dulu, guild ini tidak punya tujuan, masing-masing anggota hanya bertindak sesukanya. Tapi belakangan ini ketua kami menyatukan kami semua dalam satu tujuan, memenangkan Guild War."

"Intinya, alih-alih asal bermain, kini nak Galih punya tujuan di dalam game kan?"

"Begitulah. Untuk memenangkan ini, kami tidak bisa melakukan sekedarnya seperti dulu. Kami menjadi lebih disiplin dan bekerja lebih keras di game."

"Sepertinya dunia game menunjukan nak Galih artinya memiliki tujuan. Artinya bekerja keras untuk hal yang kita inginkan. Ini sesuatu yang positif, bagaimanapun, game online di bangun di atas pondasi komunitas pemainnya. Game online mirip seperti miniatur masyarakat. Ada lagi yang mau di bagikan nak Galih? Peristiwa apapun akan membantu."

"Untuk, untuk melindungi seseorang, saya berusaha menjadi lebih kuat di game…"

"Oh, jadi ada tambahan tujuan lain selain tujuan bersama tadi? Kenapa anda ingin melindungi orang ini?"

"Mungkin, mungkin karena dia spesial untuk saya?"

"Hmm, menemukan orang yang berarti bisa memberikan dorongan bagi hasrat anda untuk menjadi lebih baik. Lihat, semua hal baik yang terjadi di sekitar anda mencoba untuk menolong, mengangkat anda di atas semua permasalahan."

Perkataan dokter ini mungkin benar. Hal-hal ini sebenarnya hal yang sederhana, tapi kita terlalu acuh untuk memperhatikannya dan menarik kesimpulan.

"Terimakasih dok, sepertinya saya merasa lebih baik sekarang."

"Sama-sama nak Galih, ini permulaan yang bagus. Perlahan kita akan bersama mencari solusi agar nak Galih tidak takut lagi berinteraksi dengan dunia luar. Sekarang, apa masih ada yang nak Galih ingin katakan?"

Sebenarnya masih banyak, masa lalu traumatisku, suara-suara menganggu itu.

"Soal hal yang saya lihat di balik jendela itu dok…"

"Soal ketidaknyamanan anda melihat adik anda? Seakan dia memiliki kehidupan yang selalu anda inginkan?"

"Itu…"

"Itu rasa iri nak Galih, wajar kalau manusia memilikinya. Sepintas hal itu terlihat negatif, tapi rasa iri bisa menjadi pendorong emosi yang kuat. Soal dorongan itu kearah negatif atau positif, itu nak Galih sendiri yang menentukan."

"Iya dok."

"Tapi, bagaimana setelahnya? Setelah nak Galih membuka jendela?"

"Setelah kejadian itu, saya buru-buru menutup tirai dok…"

"Untuk sesaat, untuk sesaat, apa nak Galih akhirnya merasa bebas?"

Bebas, bebas ya?

"Entahlah dok, saya tidak yakin."

"Tidak masalah nak Galih, wajar, anda sudah menutup diri selama tiga tahun lebih. Anda mungkin sedikit kehilangan kepekaan anda. Ini tentu bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti anda tidak punya harapan. Jujur, saya asing dengan kasus seperti ini, tapi saya berjanji, saya akan berusaha yang terbaik untuk membantu nak Galih."

"Makasih dok."

"Ada lagi yang ingin di ceritakan nak Galih?"

"Sebenarnya…"

"Yam, bentar lagi kita mulai misi leveling. Siap-siap dulu, kita ketemu di tempat biasa." PM om B4C0T tetiba.

"Sebenarnya?"

"Kayanya sampai sini dulu dok malam ini, ada yang harus saya lakukan dengan teman-teman guild."

"Oh, ok. Terimakasih sudah bersedia berbagi nak Galih, kita lanjutkan lagi pembicaraannya lain waktu."

"Sama-sama pak Dokter."

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Selamat bersenang-senang ya."

[Gustian123 keluar dari game]

Chương tiếp theo