Haikal tersenyum sumringah begitu turun dari mobil, mendapati Adri yang berjalan cepat ke arahnya. Istrinya itu pun tak kalah tersenyum, lekas memeluknya ketika sampai. "Apa kabar, Kakak?" tanyanya.
"Baik, Sayang. Gimana rapatnya? Lancar?" tanya Haikal, membukakan pintu mobik untuk Adri.
"Lancaaar, sisanya lebih banyak di handle sama Jevan. Oh ya, ada salam dari dia buat Kakak," ujar Adri. Haikal hanya tersenyum, masuk ke mobil setelahnya.
"Jevan apa kabar, Dri? Udah lama gak reach up sama ITB duh," ujar Haikal, mulai melajukan mobil keluar area stasiun.
Adri bersandar pada jog mobilnya, lumayan lelah, "Baik kok, semakin bersinar karirnya sejak masuk Dewan Guru Besar."
Haikal mengangguk-ngangguk, "Kalau Kamu gak stop karir mungkin udah kayak Jevan ya berarti?"
"Hmm mungkin? Aku sama dia kan Ph.D bareng, tapi Jevan duluan yang jadi dosen."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com