Menjelang magrib, asrama SP mulai kembali ramai. Satu per satu penghuninya mulai kembali dari aktivitas masing-masing. Leon seperti biasa, mengasah kemampuan tarik suara, berkolaborasi mendadak dengan Dhaiva di dapur sembari membuat minuman dingin penyejuk tenggorokan. Sisanya tersebar dimana-mana; ruang laundry sampai mushala. SP memang seramai itu, tidak pernah sepi dari kegiatan.
"Good evening, my dear and the dearest friend! Akhirnya Gue balikkk! Menderita banget di hutan astagaaaa!" Abidin, datang-datang mengeluh, tampak 'kucel' sekali usai hunting foto di Taman Nasional.
"Hutan mana sih Din? Cibodas Lo kata hutan?" bantah Manty yang baru saja selesai mandi, tepatnya dari ruang laundry menjemur handuk.
BRUKK!
Abidin melempar tas selempangnya di sofa. Oh, tentu saja tas selempang, bukan tas kamera. "Kan Cibodas bagian dalem juga udah mirip hutan sekarang Man. Tau gak sih? Gue dikasih tau Om Darwin spot-spot yang ekstrem gitu, keren tapi meski capek," curhatnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com