Keesokan harinya Edward dan Fayaaz sudah bersiap akan mengecat pintu besi, dinding, dan pagar di luar. Helem proyel, sarung tangan, juga baju lengan panjang sudah melekat di tubuh mereka. Chiraaz seperti biasanya hanya bertugas memasak makanan.
Ember cat sudah mereka buka, melihat tehnik mengecat dari yukyub, Edward langsung hafal. Fayaaz membantunya memasukkan tinner ke dalam ember. Perlahan mereka mengaduk cairan cat, hingga pas untuk digunakan.
"Are you ready?" tanya Edward.
"Ready bos!" sahut Fayaaz bersemangat.
"Kita berjuang demi ular!" seru Edward.
"Hah? Ular?"
"Uang dolar, hahahaha." Edward tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Fayaaz. Sementara Fayaaz terlihat datar, karena tidak ada yang lucu. Edward berhenti tertawa dan kembali pada sikap dinginnya.
Karena dari dapur kelihatan, Chiraaz ikut tertawa pelan. Di bawah, Kevin sedang sibuk memainkan mainannya. Anak Eljovan itu seakan paham, kalau ibunya sedang kerepotan.
__*
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com