164
Badan Chiraaz gemetar seketika, ia tidak bisa bergerak karena kaku. Pelukan Edward semakin erat pada pinggangnya. Lama mereka berada dalam posisi tersebut. Edward membalikkan tubuh Chiraaz menghadap padanya.
Wajah Chiraaz tertunduk malu, tidak berani menatap Edward secara langsung. Tangan Edward mengusap wajah Chiraaz yang tertutup anak rambut. Disingkirkannya benda halus tersebut untuk melihat wajah Chiraaz yang selalu dirindukan.
"Pejamkan mata dan tanyakan pada hatimu. Apa ada getaran di dalam sana, ketika kita berada dekat seperti sekarang?" tanya Edward.
Chiraaz mundur selangkah, tapi Edward menariknya kembali ke dalam pelukannya. Chiraaz menolak dan berusaha mundur lagi, tapi cengkraman Edward mengunci pergerakannya.
"Jawab Chiraaz, aku ingin tahu," desak Edward.
Chiraaz memejamkan matanya sesaat, lalu menghela napas panjang. "Apa yang harus aku katakan padamu, Ed. Sedangkan, aku hanya mencintai suamiku, Eljovan," jawabnya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com