webnovel

Tugas Sesungguhnya

Tiara menatap tajam kedua adik-adiknya. Dengar!! turuti saja apa yang kakak katakan yang perlu kalian lakukan adalah berpura-pura kalau kakak tidak pernah menikah semua ini tidak pernah terjadi. Kalian mengerti kan! Pernikahan kakak itu rahasia, jadi kalian harus menjaga mulut kalian agar soal pernikahan kakak tidak bocor pada siapapun.

"Tapi kak !!!". Anara mencoba protes

"Anara!". Kakak mohon lakukan saja apa yang kakak katakan tadi, jangan mempersulit keadaan karena kakak tidak tahu berapa lama kakak dan Dante akan terikat dalam hubungan pernikahan dan juga kakak tidak tahu apa dampak yang akan kita alami setelah nanti Dante menceraikan kakak. Karena keluarga Dante adalah keluarga yang sangat berbahaya. Mereka saling menyakiti satu sama lain hanya demi kekuasaan.

"Baiklah kak!". Kami berdua akan tutup mulut tentang pernikahan kakak.

Tiara mengenggam tangan kedua adiknya. Kiara dan Anara kita bertiga akan selalu bersama dan kakak akan berusaha yang terbaik untuk kita bertiga jadi setelah drama pernikahan kakak selesai. Kita akan kembali hidup bersama dan hidup normal.

Anara dan Kiara terlihat bersemangat.

*******

"Capeknya...." Tiara menghela napas panjang setelah sampai di apartemen mereka

"Iya kak?". Anara juga kecapean. Ternyata jadi orang kaya capek juga ya. Padahal kerja kita hanya keluar masuk mall tunjuk ini dan itu. Aku tidak menyangka berbelanja bisa selelah ini

Tiara dan kedua adiknya melihat belanjaan mereka yang sangat banyak. Mereka baru selesai belanja setelah hari sudah gelap. Entah apa saja yang mereka beli. Tiara dan kedua adiknya benar-benar belanja gila-gilaan seperti orang kesurupan, semua yang menarik mereka beli. Membeli semua barang dari yang dibutuhkan sampai tidak dibutuhkan. Belanjaan mereka memenuhi setiap sudut apartemen. Sekarang ayo pesan makan malam untuk kita kakak sudah sangat kelaparan.

Bell apartement mereka berbunyi.

"Anara lihat siapa yang menekan belt?". Pinta Tiara

"Orang furniture kak".

"Suruh mereka masuk, mereka pasti membawa barang-barang furniture kita".

Sekarang apartemen mereka tidak lagi kosong. Ruang tamu sudah dipenuhi dengan perabotan yang tampak cantik dan apik, dapur dan semua perlatan sudah terpasang dan siap digunakan. Kamar Anara dan Kiara sudah dipasang tempat tidur sesuai keinginan mereka masing-masing lengkap dengan lemari hias dan pakaian-pakaian baru.

Setelah selesai mengatur semua belanjaan sesuai pada tempatnya. Tiara berpamitan pulang pada kedua adiknya. Maaf ya kakak tidak bisa tinggal bersama kalian, kakak harus pulang ke mansion Dante

Kakak pulang dulu ya, kalian baik-baik di rumah, jangan bertengkar… Kiara kamu jaga Anara ya, besok sepulang kerja kakak datang kemari lagi. Tiara memeluk adiknya satu persatu. Kakak merasa sangat berat meninggalkan kalian di sini, tapi kakak harus pulang. Bye….Tiara berbalik dengan perasaan sedih dan khawatir.

"Apa saja yang kau lakukan diluar rumah hingga semalam ini baru pulang?. Dante melipat kedua tangan di dada melihat kedatangan Tiara"

"Dante…kau membuatku terkejut saja. Kau sudah di rumah?, bukannya kau bilang mau pulang malam?".

"Pukul 23.00 Wib ini cukup larut untuk seorang isteri berada diluar rumah". Dante mengingatkan posisi Tiara.

Tiara mendengus kesal mendengarnya. Apa saat ini Dante sedang mengingatkan dirinya apa statusnya di rumah ini. Aku minta maaf, hari ini aku bersama adik-adikku sibuk membereskan apartemen, ada banyak yang harus dibeli agar Anara dan Kiara bisa nyaman tinggal di apartemen. Tiara melipat kedua tangan di dada lagipula aku sangat marah padamu karena telah membiarkan adik-adikku semalam tidur tanpa alas tidur, membiarkan mereka kedinginan di apatermen yang kosong.

"Jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan, Tiara!". Dante menatap tajam Tiara

"Siapa juga____". Ya…ya…apapun yang aku katakan tidak akan kau dengar, hari ini aku belanja sangat banyak. Aku harap kau tidak marah saat melihat tagihannya nanti.

"Aku sudah melihatnya dan itu nilai yang sangat kecil bagiku, sekarang naik ke atas aku menginginkanmu".

"Dante aku sangat kelelahan". Bisakah kita melakukannya besok saja. Rasa pegal-pegal ditubuhku karena percintaan semalam saja belum hilang ditambah hari ini kami berkeliling ke banyak toko untuk kebutuhan apartemen itu membuatku sangat kelelahan.

"Itu bukan urusanku Tiara". Aku tidak peduli dengan apa yang kau lakukan bersama kedua adikmu. Tugasmu memenuhi kebutuhan bilogisku dan sekarang aku menginginkanmu di atas ranjangku tanpa banyak protes.

"Kau bajingan egois Dante". Aku bukan robot yang bisa kau gunakan sesuka hatimu, aku manusia yang bisa kelelahan dan kau seperti iblis yang tidak punya perasaan maki Tiara sebelum berbalik meninggalkan Dante

"Kau budak nafsuku Tiara". Jadi berhenti mengeluh!. Lakukan apa yang aku perintahkan.

Tiara melotot sangat kesal dengan keegoisan Dante

"Ouhhh….rasamu sangat memabukkan Tiara. Aku tidak akan pernah puas menyetubuhimu". Dante merebahkan tubuhnya yang penuh keringat usai percintaan panas mereka. Paviliun barat sudah selesai dibersihkan, kau sudah bisa menempatinya. Semua barang-barangmu juga sudah dipindahkan kesana, mulai besok kau akan tinggal disana dan setiap pagi kau harus datang ke rumah utama untuk sarapan bersama; kau mengerti?".

Tiara mengangguk dalam lelahnya.

"Sekarang pergilah tidur di sofabed!".

Tiara berusaha mendudukan dirinya di atas tempat tidur. Dante bantu aku rengek Tiara mengulurkan tangan pada Dante yang sedang mengenakan boxer. Aku benar-benar tidak kuat untuk berjalan ke sofabed. Bisakan kali ini kau berbaik hati dengan membiarkanku tidur bersama ranjangmu. Aku berjanji tidak akan tidur mendengkur.

"Kau sudah tahu peraturannya Tiara". Dante mengingatkan. Aku tidak ingin tidur satu ranjang denganmu setelah aku selesai menggunakan tubuhmu.

Tiara mengeleng aku tidak lupa Dante dan aku sangat mengingatnya dengan sangat-sangat baik. Tiara merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang Dante tidak memepedulikan tatapan tajam membunuh Dante. Tiara bergumam pelan tapi saat ini aku benar-benar kelelahan. Aku tidak punya sedikitpun tenaga walau hanya untuk berjalan ke sofabed. Please kali ini saja biarkan aku tidur disini.

"Sial…!". Maki Dante kesal melihat Tiara yang malah terlelap di atas ranjangnya. Hanya kali ini saja Tiara. Dante mengangkat tubuh telanjang Tiara ke sofabed. Lain kali aku tidak akan peduli dengan rengekanmu. Kau harus menyingkir dari dalam kamarku setelah aku selesai denganmu kau mengerti!"

"Tiara mengangguk dan terima kasih". Tiara mengumpulkan sedikit tenganya untuk menarik selimut menutupi tubuh telanjangnya dari rasa dingin. Tidak butuh waktu lama Tiara sudah tertidur saat Dante meletakannya di sofabed. Tiara tidak tahu bagaimana harus menghadapi besarnya gairah Dante. Belum lagi nanti setip usai bercinta Tiara harus kembali ke pavilium tempat dimana dirinya tinggal. Tiara berdoa dalam hati semoga saja letak pavilium tampat tinggalnya kelak tidak terlalu jauh dari bangunan utama. Hari-hari Tiara kedapan tampaknya akan sangat suram dan melelahkan.

Creation is hard, cheer me up!

Berliana_Manalucreators' thoughts
Chương tiếp theo