Mereka sampai di rumah sakit terdekat di sini, Farro berlari menuju ruangan Arina, disusul oleh Lino. Tak sabar ingin bertemu dengan seseorang yang ia cintai. Kita menemukan ruangan Arina. Farro masuk, di sana ada Vina sedang duduk di samping Arina yang belum sadarkan diri.
"Vina, Arina belum sadar?" tanya Farro, Vina mendongakkan kepalanya. Terkejut melihat Farro yang mengenalinya.
"Farro, Arina harus dioperasi." ujar Vina.
"Kenapa? Apa yang terjadi?" panik Farro.
"Nggak serius juga, tapi Arina kena usus buntu." ujar Vina.
"Kapan operasinya? Plis dokternya mana."
"Udah lo tenang aja, Arina akan dioperasi 2 jam ke depan" jelas Lino.
"Huft, gue takut."
Farro meraih kursi dan duduk di samping Arina, ia meraih tangan gadis itu kemudian ia kecup punggung tangannya. Tak lupa juga mengecup pipi, kening, bibir sudah lama ia tak memberikan kecupan kasih sayangnya. Jika Arina bangun pasti akan sangat bahagia, perjuangannya tak sia-sia.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com