Di sebuah jalan besar, mobil-mobil dalam kondisi tak beraturan, sampah-sampah berserakan, tiang lampu terhalang di tengah jalan dan beberapa mayat membusuk karena sudah 6 hari terbengkalai. Teriakan, pekikan, dan raungan membuat jalan itu menjadi sangat ramai.
Tiga pasang kaki tanpa alas menjajaki berbagai macam benda, mengabaikan kerikil-kerikil yang terselip pada luka-luka terbuka hingga darah pun berceceran. Menelan pahitnya rasa perih itu, para lansia bergerak dengan kondisi yang sangat buruk.
Mayat-mayat bergigi tajam itu bagaikan mesin penggiling yang siap mengunyah tubuh mereka. Raungan-raungan layaknya suara panggilan kematian. Tubuh sudah lelah, jiwa mereka putus asa tetapi ketidakmauan menjadi makanan adalah kekuatan utama mengapa mereka sampai sekarang masih berlari meski kaki sedang terluka.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com