"Besok pagi aku berencana menemui Peramal Kerajaan." Chu Sihan menuangkan secangkir teh panas. Kemudian, dia mengeluarkan daun teh yang mengapung di atas air dengan sendok teh.
Mengenai nama "Peramal Kerajaan", Lu Sheng sudah sering mendengarnya. Dia sungguh penasaran sekali dengan orang ini, maka dia pun berkata, "Biarkan aku menemani Tuan untuk ke sana."
Chu Sihan tersenyum dengan penuh kasih sayang. Dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik."
Salah satu tangan Lu Sheng menopang dagunya. Sedangkan, tangan yang satunya lagi dia letakkan di atas meja. Dengan ritme yang teratur dia mengetuk meja.
Lu Sheng melihat lukisan pegunungan dan air sungai yang ada di atas sekat. Lalu dia pun menghela napasnya, "Tiba-tiba aku sedikit merindukan guruku. Aku juga tidak tahu bagaimana kondisinya saat ini."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com