"Ah! Maafkan aku... aku tidak sengaja!" sahut Aland merasa terkejut.
Dengan spontan pemuda itu langsung melepaskan genggaman tangannya. Kemudian warna kemerahan muncul pada permukaan kulit gadis berparas cantik tersebut. Hal itu menandakan betapa erat dan kuatnya ia memegang tangan Megan. Sehingga rasa bersalah kembali menyelimuti hatinya.
"Bodoh!" cibir Audy dari sofa yang bersebrangan.
Aland mengabaikan ucapan yang terlontar dari mulut Audy. Pandangan kedua matanya terus menatap kearah telapak tangan Megan. Mulutnya berulang kali membuka dan menutup secara bergantian. Dalam sekejap mata ia kehilangan kemampuan berbicaranya. Punggungnya terasa panas menerima tatapan intens dari berbagai sudut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com