154. Kemarahan Daisy

Sementara di sebuah kamar..

"Good job! Selanjutnya jalankan rencana B! Jangan terburu -buru, tunggu sampai kesempatan yang mendatangimu!" ucap Rey acuh tak acuh.

Kemudian ia mengakhiri panggilan telepon dari salah satu bawahannya. Seulas senyum samar tersemat pada parasnya yang tampan rupawan. Kemudian ia menundukkan kepalanya melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya. Saat ini waktu telah menunjukan pukul 22.00 WITA. Suasana hatinya menjadi jauh lebih baik, setelah mendapat kabar bahwa rencananya berhasil.

"Akan kubuat kau sama sepertiku! Tentunya dengan sedikit campur tanganku!" tandas Rey penuh tekad.

Sebuah kekejaman terpancar jelas dari binar kedua matanya. Keinginan balas dendam semakin besar setiap kali sahabatnya melewati batas. Menurutnya apa yang ia lakukan masih termasuk ringan. Ia hanya akan membuat Aland sama seperti dirinya. Mengalami sebuah penghinaan dari keluarga gadis yang ia cintai.