Tapi kapan wanita itu melakukannya?
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sungguh tidak dapat melihat kapan dia menyambitkan pisau terbang miliknya tersebut.
Tapi kenyataan bahwa sekarang, semua orang itu telah mampus. Darah segar masih membanjiri tubuhnya. Dari leher mereka masing-masing terus keluar cairan merah. Merah darah. Darah yang masih hangat.
Raka Kamandaka sudah sering melihat seseorang melemparkan senjata rahasia. Baik yang sembunyi-sembunyi, maupun yang terang-terangan.
Tapi sungguh, dia belum pernah melihat ada seseorang seperti si Teratai Emas ini. Keahliannya dalam menyambitkan pisau terbang ternyata sungguh tidak ada tandingannya. Kecepatan lemparannya bagaikan kilat. Begitu cepat. Sangat menakutkan.
Keadaan di sana mulai hening kembali. Sekarang yang tersisa cuma tiga orang. Tapi tiga orang manusia hidup itu pun masih diam. Seolah-olah ketiganya adalah orang bisu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com