Semua pendekar menghela nafas lega. Namun meskipun pihaknya berhasil keluar sebagai pemenang, tapi nyatanya tidak terlihat adanya kesan bahagia ataupun kemenangan yang mereka perlihatkan.
Kenapa?
Alasannya karena semua kegembiraan dan kebahagiaan itu mendadak sirna begitu orang-orang tersebut menyaksikan puluhan mayat para warga yang tidak bersalah.
Darah segar terus mengalir. Membasahi tanah dan kaki mereka. Darah itu ibarat mata air yang mengalir tanpa pernah berhenti.
Sepak terjang musuhnya sungguh tidak berprikemanusiaan. Masih mending kalau korbannya para pendekar. Walaupun sebagian dari mereka ada yang tidak bersalah, namun hakikatnya tetap bahwa mereka adalah orang-orang persilatan.
Sedangkan para warga?
Pata warga sungguh tidak tahu bahkan tidak mengerti apa-apa. Meskipun berdampingan, tapi kehidupan seorang pendekar dan kehidupan orang awam sangatlah berbeda.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com